SuaraSulsel.id - Tak ada yang tak mungkin jika kita berusaha. Begitu prinsip hidup Andi Bahrun Syam. Seorang sopir antar daerah dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Bahrun berhasil melanjutkan pendidikan hingga strata tiga (S-3) di Universitas Hasanuddin Makassar.
Meski dengan berbagai rintangan dan perjuangan berat, Andi Bahrun mampu 'memetik buah manis' dari usaha keras dan semangat pantang mundur. Bahrun bisa melanjutkan studi ke program pendidikan S3. Kemudian menyelesaikan hingga tuntas.
Andi Bahrun akan ujian promosi doktor di Bidang Administrasi Publik di Kampus Unhas bulan depan. Kisahnya menginspirasi banyak orang.
Baca Juga: Dosen Unhas: Program Lorong Wisata Harus Menjadikan Makassar Kota Inklusif
"InsyaAllah tanggal 7 Juli nanti ujian promosi saya untuk meraih gelar doktor di Unhas," ujarnya kepada SuaraSulsel.id, Rabu, 29 Juni 2022.
Andi Bahrun mengangkat disertasi berjudul Kinerja Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Pelayanan Kesehatan Dasar di Kabupaten Sinjai.
Bagaimana kisahnya? Andi Bahrun menceritakan, lahir dari keluarga yang biasa saja. Ia tidak berpikir akan bisa meraih gelar doktor.
Andi Bahrun sudah terbiasa hidup mandiri sejak SMA. Ia harus terpisah dari orang tuanya untuk menempuh pendidikan di Kota Makassar.
Andi muda bersekolah di SMK 1 Makassar. Berkat keahliannya, ia sambil bekerja di PLN dan perusahaan di Jalan Tol Reformasi sebagai teknisi.
Baca Juga: IKA Perikanan Unhas Akan Literasi Masyarakat di Pesisir dan Pulau-pulau Kabupaten Pangkep
Ia kemudian memilih mengadu nasib ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Di sana, Andi sempat menikmati berada di puncak kesuksesannya, walau hanya sementara.
"Di Kendari saya cukup sukses, punya usaha dan ruko tapi pernikahan singkat. Saya putuskan kembali ke Sinjai," ungkapnya.
Andi kemudian memilih untuk kuliah saja. Ia mendaftar di Universitas Muhammadiyah Sinjai.
Demi biaya pendidikan, ia berusaha membeli satu unit mobil untuk digunakan sebagai angkutan umum. Hasilnya disisipkan untuk membayar UKT.
Andi harus cerdas membagi waktu belajar dan bekerja sebagai sopir rute Kabupaten Sinjai- Kota Makassar. Selain itu, Andi juga mengabdi sebagai pegawai K2 di Sekretariat DPRD Sinjai.
"Kalau ada kuliah atau pas kerja, saya rentalkan. Akhirnya berkembang jadi lima unit mobil," kata pria kelahiran tahun 1979 itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa