SuaraSulsel.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan aparatur sipil negara (ASN) merupakan salah satu kelompok yang rentan terpapar ideologi kekerasan. Sehingga kegiatan wawasan kebangsaan perlu digencarkan.
"Kami juga menyadari bahwa pegawai negeri termasuk salah satu kelompok yang rentan terpengaruh, terpapar," kata Boy kepada wartawan dalam konferensi pers Fenomena Ideologi Kontemporer di Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin 20 Juni 2022.
Dia mengungkapkan BNPT sebelumnya pernah menemukan sejumlah rumah ibadah di lingkungan instansi pemerintahan yang digunakan untuk melakukan propaganda ideologi kekerasan.
Oleh karena itu, Boy menilai para pimpinan lembaga pemerintahan harus memperkuat empat pilar kebangsaan Indonesia. Guna memperkuat ketahanan ASN dari paparan ideologi tersebut.
"Yang terpenting, ke depan ini, para ASN harus kita jaga bersama. Kami mengingatkan bahwa penguatan empat pilar kebangsaan kita adalah kewajiban bersama," tegasnya.
Empat pilar kebangsaan tersebut adalah pemahaman terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Boy berharap para pemimpin instansi pemerintahan lebih sering menggelar kegiatan terkait wawasan kebangsaan, yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai moderasi ASN dalam beragama.
"Kami mengkoordinasikan semaksimal mungkin agar program-program itu bisa berjalan di kalangan pemerintah daerah. Kami intens berkomunikasi dengan jajaran Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik)," tuturnya.
BNPT bekerja sama dengan jajaran Pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi ASN dari paparan ideologi yang mengarah kepada ideologi kekerasan. Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa ASN berlaku dan menjalankan nilai-nilai sesuai dengan ideologi Pancasila.
Baca Juga: Gandeng PPATK Lacak Uang Infak Kelompok Khilafatul Muslimin, Kepala BNPT Boy Rafli: Harus Disetop!
"Pimpinan lembaga harus memastikan dan menyelenggarakan upaya-upaya pencegahan agar anggota yang di bawahnya tidak mudah terpapar," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Gandeng PPATK Lacak Uang Infak Kelompok Khilafatul Muslimin, Kepala BNPT Boy Rafli: Harus Disetop!
-
Disebut Sampai 14 Ribu Orang, Kepala BNPT Terus Lakukan Pendataan dan Investigasi Anggota Khilafatul Muslimin
-
Carikan Solusi Untuk Nasib Siswa Yayasan Khilafatul Muslimin, BNPT: Bagaimanapun Harus Kita Urus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
BMKG Minta 12 Daerah di Sulawesi Selatan Waspada
-
Ditolak Banyak RS, Muh Ikram Langsung Ditangani RSUD Daya: Kisah Anak Yatim Viral di Makassar