Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 17 Juni 2022 | 12:05 WIB
Petugas kesehatan memeriksa calon haji di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, sebelum terbang ke Madinah [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Salah satu jemaah calon haji asal Kabupaten Gowa hampir gagal berangkat. Kakinya keram dan sakit saat sudah berada di asrama Haji Sudiang.

Ia tiba-tiba tidak bisa berjalan sesaat setelah sampai di asrama Haji. Tim medis lalu menanyakan gejalanya.

Jemaah asal Kabupaten Gowa itu mengaku sakit di bagian kaki beberapa bulan terakhir karena disantet atau diguna-guna. Ia sudah berobat berulang kali secara medis, tapi hasil pemeriksaan semuanya baik.

"Diguna-guna bede. Biasa tiba-tiba sakit dan keram. Berat kalau diangkat. Pas periksa di dokter semua hasil bagus," ujarnya saat ditemui di poliklinik asrama haji, Jumat, 17 Mei 2022.

Baca Juga: Hari Ini, 2.776 Jamaah Haji Indonesia Berangkat dari Madinah ke Makkah

Tim medis yang memeriksa kondisi pasien seketika heran. Mereka lalu saling bertatapan karena baru pertama kali menemukan ada pasien yang mengaku disantet.

Jemaah yang enggan menyebut namanya itu mengaku tahu diguna-guna setelah berobat ke salah satu dukun. Sebab obat dari rumah sakit tak mempan mengobati kakinya.

"Katanya ada yang iri, ada yang tidak suka jadi dia taruh sesuatu di kakiku supaya saya tidak bisa jalan," ungkap warga Pallangga itu.

Ia mengaku sudah sejak lama ingin berangkat ke tanah suci untuk ibadah haji agar bisa sembuh. Ia rela menunggu hingga 12 tahun agar bisa menunaikan rukun islam tersebut.

Walau merasakan sakit di kaki, ia dinyatakan memenuhi syarat untuk berangkat. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dinas kesehatan, kondisi jemaah tersebut dalam keadaan baik.

Baca Juga: Haji Ifrad adalah Ibadah Dilakukan Sebelum Umrah, Begini Niat dan Caranya

"Memang kalau dokter yang periksa tidak ada apa-apa tapi sakitnya luar biasa. Ada jam tertentunya kambuh. Biasanya saat mau salat jumat atau jelang maghrib. Tapi insya Allah saya yakin sembuh kalau ke tanah suci," harapnya.

Kepala Bidang Kesehatan Haji Embarkasi Makassar Muhammad Haskar Hasan mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan. Sesuai prosedur, ia dinyatakan layak untuk berangkat.

"Pasien tercatat di kloter kedua dan dinyatakan memenuhi syarat," ujarnya.

Satu Calon Haji Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Sementara, satu pasien dinyatakan ditunda keberangkatannya hingga hari yang belum ditentukan. Alasannya karena jemaah terkonfirmasi positif Covid-19.

Pasien tersebut harusnya sudah berangkat di kloter pertama pada Jumat, 17 Juni, dini hari. Namun diminta untuk isolasi mandiri terlebih dahulu hingga lima hari ke depan.

Kementerian agama Sulawesi Selatan sendiri sudah memberangkatkan 393 jemaah calon haji pada kloter pertama. Jemaah dari kota Makassar berjumlah 209, Parepare 61 orang, Soppeng 119 orang dan didampingi empat orang petugas.

Sementara, kloter kedua dengan jumlah yang sama akan berangkat pada Sabtu, dini hari nanti. Jemaah tersebut berasal dari Kabupaten Gowa 195 orang, Sidrap 116 orang dan Maros 78 orang.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More