Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 16 Juni 2022 | 16:31 WIB
Pembongkaran Masjid Nurul Amir Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 269 Kota Makassar [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang melakukan pembangunan Masjid Nurul Amir Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 269 Kota Makassar.

Karena masjid tersebut adalah satu satunya tempat beribadah berjemaah dan salat Jumat, maka untuk sementara waktu, salat Jumat akan dialihkan ke Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel.

Begitu pun dengan salat Zuhur dan Ashar secara berjemaah. Akan dilaksanakan di Ruang Pola.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas dan Komunikasi Publik, Dinas Komonfo Sulsel Sultan Rakib, Kamis (16/6/2022) di Makassar.

Baca Juga: Alex Noerdin Divonis 12 Tahun Penjara, Dodi Reza Alex Dituntut 10 Tahun Penjara

Menurutnya, sejak pekan ini masjid di Kantor Gubernur Sulsel tersebut sudah tidak digunakan lagi untuk salat berjemaah.

“Pekan ini sudah beberapa hari ini seluruh ASN di Pemprov yang berkantor di sini (kantor gubernur) sudah salat di Ruang Pola Kantor Gubernur. Karena Masjid Nurul Amir sementara dalam fase mulai pengerjaan,” ujar Sultan Rakib.

Pembongkaran Masjid Nurul Amir Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo Nomor 269 Kota Makassar untuk dibangun masjid yang lebih bagus [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

“Jadi besok untuk Salat Jumat dialihkan sementara di ruang pola kantor Gubernur,” tambah Sultan.

Berdasarkan pantaun, Masjid Nurul Amir sudah dilakukan pembongkaran. Untuk saat ini bagian atap sudah dibongkar.

Sekadar diketahui, tahun ini Pemerintah Provinsi Sulsel melakukan pembangunan Masjid Nurul Amir. Masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1995 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 28 Oktober 1995 lalu.

Baca Juga: Di Usia 71 Tahun, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Divonis 12 Tahun Penjara Karena Dua Kasus Korupsi

Berdasarkan prasasti yang ditandatangani orang nomor satu di Indonesia tersebut saat itu, Masjid tersebut dibangun berdasarkan sumbangan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Ketua Yayasan pada saat itu adalah Presiden Soeharto.

Load More