Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 13 Juni 2022 | 15:03 WIB
Ilustrasi: Banjir rob melanda wilayah Kecamatan Adonara, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (2/4/2021) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua hari ke depan.

"Banjir rob berpotensi terjadi pada 14-15 Juni 2022 di beberapa wilayah pesisir pulau yaitu Pulau Timor, Rote, Sumba, Sabu, Raijua, serta selatan Flores dan Lembata," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin 13 Juni 2022.

Ia menjelaskan banjir pesisir berpeluang terjadi akibat adanya pengaruh dari aktivitas astronomi berupa fase bulan purnama (super full moon) yaitu posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi.

Hal ini, menurut dia, dapat menyebabkan potensi air laut mengalami pasang maksimum maupun dilanda gelombang tinggi serta angin kencang.

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Laut Maluku pada 13-14 Juni 2022

"Dengan demikian mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa potensi banjir pesisir," katanya.

Syaeful Hadi mengatakan potensi banjir rob ini perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada sejumlah aspek seperti banjir air laut di permukiman penduduk di wilayah pesisir, terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir.

Selain itu, terganggunya aktivitas petani garam maupun perikanan darat serta kegiatan bongkar-muat di pelabuhan.

Ia mengimbau masyarakat di daerah berpotensi terdampak banjir rob agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir.

"Masyarakat perlu terus memperhatikan informasi terbaru terkait cuaca maritim dari BMKG untuk memahami potensi bencana di lingkungan sekitar," katanya. (Antara)

Baca Juga: Penginapan di Pantai Citepus Porak-poranda Diterjang Banjir Rob Setinggi 3 Meter

Load More