SuaraSulsel.id - Pelajar SMA 1 Kontunaga, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara melanjutkan aksi unjuk rasa. Menolak Kepala Sekolah Asmaltifa.
Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, siswa menyegel sekolah yang terletak di Desa Mabodho itu. Pintu pagar digembok sejak pukul 06.30 Wita.
Dalam lingkungan sekolah hanya ada para pelajar. Sementara guru-guru dilarang masuk oleh siswa.
Aksi yang dilakukan pejalar itu sebagai bentuk protes terhadap pengelolaan dana di sekolah yang dilakukan Kepala Sekolah Asmaltifa. Diniali tidak transparan.
Seperti pengalihan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) tahun 2021 sebesar Rp100 juta dari rekening sekolah ke rekening pribadi.
"Kita hanya minta agar Kepala Sekolah dicopot. Setiap kali kita ingin membuat kegiatan, alasannya tidak ada uang," kata Dwiki Juliansyah, Ketua Osis SMA 1 Kontunaga, Selasa 7 Juni 2022.
Najirun, salah seorang guru mengungkapkan, pagar dikunci sejak pagi. Buntutnya, para guru tidak bisa masuk. Sehingga proses ulangan semester tidak dilakukan.
"Pagar dikunci dari tadi pagi, kami tidak bisa masuk," kata Najirun.
Najirun mengaku, apa yang menjadi tuntutan pelajar pada Senin (5/6/2022), telah selesai dijelaskan oleh Kepala Sekolah dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yamir. Namun, lagi-lagi para pelajar tidak mau terima dan menuntut Kepala Sekolah tetap dicopot.
Baca Juga: Pemkab Maros Kolaborasi ICW dan YASMIB Sulawesi Berantas Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
"Tuntutan mereka hanya minta Kepala Sekolah dicopot," terangnya.
Pagar baru dibuka sekitar pukul 10.13 Wita saat Kepala Cabang Dikbud Sultra, Yamir datang menemui para pelajar.
Kata Yamir, pergantian Kepala Sekolah bisa dilakukan ketika ada kesalahan yang fatal dilakukan.
"Tergantung kesalahannya," kata Yamir.
Sementara itu, Kabid SMA Dikbud Sultra, La Samahu menegaskan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah terkait persoalan yang terjadi di SMA 1 Kontunaga. Terkait tuntutan pelajar untuk mencopot Kepala Sekolah, akan ditindaklanjuti.
"Setalah kunjungan presiden, baru ditindaklanjuti. Pak Kadis masih fokus di Wakatobi," tukasnya.
Berita Terkait
-
Pemkab Maros Kolaborasi ICW dan YASMIB Sulawesi Berantas Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
-
Periksa Pejabat PT Antam Hardianto Tumpak Manurung, KPK Usut Proses Kerja Sama hingga Audit Internal Olahan Logam
-
Terpopuler Kemarin: Viral Tagihan Rp1 Juta untuk Biaya Pengambilan Foto di Bromo hingga Kades Kalipare Tersangka Korupsi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Ini Daftar Daerah di Sulsel dengan Tingkat Kehamilan Anak Tertinggi
-
Kejaksaan Periksa Anak Buah Tito Karnavian: Dugaan Korupsi Bibit Nanas Rp60 Miliar
-
Ledakan Guncang Kafe di Makassar, Ini Dugaan Awal
-
Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla
-
Stadion Untia Makassar Jadi Proyek Strategis Tahun 2026