SuaraSulsel.id - Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Sulawesi Selatan, secara resmi akan mendeklarasikan keberadaan organisasinya pada Rabu, 1 Juni 2022.
Acara deklarasi akan digelar di Gedung Perpustakaan Multimedia, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Sultan Alauddin Nomor 7 Kota Makassar.
"Tanggal 1 Juni dipilih karena mudah diingat. Selain karena bertepatan dengan momen Hari Lahir Pancasila," terang Rusdin Tompo, Koordinator Satupena Provinsi Sulawesi Selatan.
Rencana deklarasi sempat beberapa kali mengalami perubahan jadwal. Namun kemudian diputuskan akan diadakan pada tanggal 1 Juni 2022 ini. Kesepakatan deklarasi diputuskan saat pertemuan di Figor Cafe, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Makassar. Pertemuan usai rampungnya susunan pengurus Satupena Sulawesi Selatan itu, diadakan pada Jumat, 27 Mei 2022.
Prof Sukardi Weda mengapresiasi kehadiran Satupena Sulawesi Selatan, yang dianggap dapat menjadi wadah bagi mereka yang concern di bidang penulisan, literasi, juga seni budaya. Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) itu, menilai positif organisasi ini.
"Ini kesempatan bagi kita untuk belajar dari para senior, yang masih sangat produktif menulis," kata guru besar yang hobi sekolah itu.
Rusdin Tompo bersilaturahmi dengan Prof Sukardi Weda di ruang kerja WR 3 UNM di lantai 6 Menara Pinisi, Senin, 30 Mei 2022.
Keduanya pernah sama-sama menjadi komisioner KPID Sulawesi Selatan. Dia merupakan salah seorang Dewan Penasihat Satupena Sulawesi Selatan. Dalam pertemuan itu, mereka berdiskusi tentang bagaimana memajukan Satupena Sulawesi Selatan ke depan.
Mantan Pembantu Dekan 3 Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM itu banyak memberikan masukan. Dia berharap akan ada karya monumental yang dibuat sebagai legacy oleh Satupena Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Lahir Pancasila
Beberapa program dan kegiatan yang bisa dilakukan, menurutnya, berupa forum diskusi seputar penulisan dan gerakan literasi, mengadakan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, peluncuran dan diskusi buku, serta pameran dan bursa buku.
Selain itu, bikin antologi atau bunga rampai tulisan, memfasilitasi penulis muda atau pemula menerbitkan bukunya.
"Sebagai akademisi yang biasa menulis, Satupena ini bisa kita optimalkan untuk sharing pengalaman dan pemikiran, membantu publikasi teman-teman, terutama tema sejarah dan kearifan lokal," imbuhnya.
Makanya, ketika diajak dia langsung mengiyakan. Karena ada wadah bagi masyarakat untuk saling berbagi ilmu, memberi inspirasi dan motivasi. Masyarakat, lanjutnya, butuh wadah yang bisa menjembatani mereka melakukan kegiatan-kegiatan positif, memberikan pencerahan dan penguatan, dan mendorong orang supaya berani menulis.
"Intinya, bagaimana kita bisa bermakna melalui satupena, lewat tulisan-tulisan. Jadi, setiap orang bisa memberi warna, memberi kontribusi bagi organisasi, dan gerakan literasi di daerah ini," paparnya.
Acara deklarasi Satupena Sulawesi Selatan ini akan dipandu oleh Andi Baetal Muqaddas, sebagai master of ceremony. Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini akan memandu sejumlah penampilan, antara lain pembacaan Puisi "Jalan Pena" oleh Nur Failia Majid kolaborasi dengan Haeruddin, yang dikenal sebagai pasinrili.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah