SuaraSulsel.id - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko melakukan kunjungan kerja di Biak Numfor Papua, Senin (30/5/2022). Kunjungan ini menindaklanjuti pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap.
"Kunjungan saya hari ini atas perintah Presiden. Untuk melihat secara langsung betapa besarnya potensi Biak secara geopolitik dan ekonomi. Dan sejak awal KSP konsisten mengawal perkembangan Papua khususnya Biak," kata Moeldoko, saat menyampaikan arahan, di Pangkalan Udara TNI AU Manuhua Biak Numfor, Senin 30 Mei 2022.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III Letjend TNI I Nyoman Cantiasa, Panglima Komando Opersi III TNI AU Biak Marsma TNI Samsul Rizal, Kabinda Papua Mayjend TNI Gustav Agus Irianto, dan jajaran Forkopimda Biak Numfor.
Moeldoko menyampaikan, ada empat agenda strategis Presiden Joko Widodo terkait percepatan pembangunan kesejahteraan Papua, khususnya di wilayah adat Seireri, yang mencakup kabupaten Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.
Keempat agenda tersebut, ujar dia, pembangunan potensi perikanan beserta Sarpras dan infrastruktur pendukung, pembangunan bandara antariksa, pembangunan ekonomi lokal, dan event internasional Sail Teluk Cenderawasih 2023.
Untuk memastikan agenda-agenda strategis Presiden Joko Widodo tersebut berjalan, Moeldoko menekankan pentingnya kolaborasi seluruh lini, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan jajaran TNI-Polri. Agar momentum ini bisa secara efektif dan optimal mewujudkan percepatan pembangunan di Papua, khususnya di Pulau Biak.
"Saya sendiri menginginkan pembangunan Papua Melompat. Harus ada boosting untuk perkembangan pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Karena Presiden concern terhadap hal ini. Untuk itu butuh kolaborasi dari semua pihak," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga mengingatkan pemerintah daerah benar-benar memanfaatkan dana otsus untuk kesejahteraan masyarakat Papua.
"Saya minta itu dijaga benar-benar untuk kepentingan masyarakat. Dan anda jangan merasa sendiri. Karena sepertiga pekerjaan kami di Pusat untuk Papua," pesan Moeldoko.
Baca Juga: Gubernur Lukas: Rakyat Papua Tolak Pemekaran
Usai menyampaika arahan, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko yang didampingi Deputi V Kepala Staf Kepresidenan RI Jaleswari Pramodhawardani melalui pantuan udara di wilayah Biak Numfor.
Dengan menggunakan pesawat CN 235 AI-2317 Skadron Udara 27, Moeldoko melihat langsung lokasi -lokasi strategis untuk pengembangan potensi kelautan dan perikanan serta pengembangan kekuatan pertahanan keamanan yang bisa mendukung terlaksananya pembangunan kesejahteraan Papua.
"Tadi saya lihat betapa besarnya potensi Biak. Tinggal bagaimana sekarang kita menyatukan kekuatan untuk mengembangkan potensi tersebut, baik geopolitik maupun ekonominya," pungkas Moeldoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kisah Kelam 11 Desember: Westerling Sang Algojo Muda yang Menewaskan 40.000 Jiwa di Sulawesi Selatan
-
BRI Dorong Akses Keuangan di Daerah Terpencil melalui Teras Kapal
-
Intip Konsep Unik Klinik Gigi Medikids Makassar, Bikin Anak Betah
-
Menhan soal Relawan China Ikut Cari Korban Bencana Aceh: Bukan Bantuan Asing
-
Menhan Geram! PT Timah Harusnya Raup Rp 25 Triliun, Kini Cuma Rp 1,3 Triliun