SuaraSulsel.id - Kirillo Alexandrov menyeberangi perbatasan Polandia pada Rabu (11/5) dini hari. Dia bertemu kembali dengan ibunya, yang sebelumnya mengontak Project Dynamo. Agar organisasi nirlaba di Florida itu membantu menyelamatkan puteranya.
"Ketika kami melintasi perbatasan Polandia, ribuan pon batu besar seakan lepas dari pundak saya," kata pria 27 tahun itu kepada Reuters.
Dia menggambarkan momen ketika melihat ibunya yang penuh air mata itu sebagai "manis tapi pahit".
Alexandrov, bersama istrinya dan ibu mertuanya yang berasal dari Ukraina, adalah sebagian dari 600 lebih warga sipil yang dibebaskan dalam misi penyelamatan sejak Februari, menurut Project Dynamo.
Baca Juga: Badan Energi Internasional dan AS Janji Lepas 240 Juta Barel Cadangan Minyak Imbas Pembatasan Rusia
Proyek itu awalnya dibentuk untuk menyelamatkan warga Amerika dan lainnya dari Afghanistan tahun lalu.
Alexandrov, kelahiran Michigan yang pindah ke Ukraina, ditangkap bersama istri dan ibu mertuanya pada akhir Maret di luar kota Kherson setelah wilayah itu diduduki tentara Rusia, kata Project Dynamo.
Menurut salah satu pendiri Project Dynamo Bryan Stern, Alexandrov menghadapi 11 dakwaan terkait aksi mata-mata untuk pemerintah AS. Stern menyebut tuntutan itu dibuat-buat.
Dia mengatakan Alexandrov pindah ke Ukraina untuk menemani istrinya dan bekerja sebagai tenaga penjual daring.
"Awalnya saya ditangkap di rumah," kata Alexandrov.
Baca Juga: Rubel Rusia Jadi Mata Uang Terbaik Awal 2022, Menguat Dekati Level Tahun 2020
"Mereka masuk, membawa saya ke luar, memborgol saya, memukul saya, mendorong saya ke lantai, merebut ponsel saya, menginterogasi dan memukul saya lagi. Lalu pura-pura mengeksekusi, memukul saya lagi, memasukkan saya ke sel, dan mengambil dokumen saya."
Reuters tak bisa memverifikasi pengakuan Alexandrov secara independen.
"Apa yang dialami keluarga saya benar-benar kejahatan perang," kata dia dalam wawancara.
Kementerian pertahanan dan luar negeri Rusia tidak membalas surel yang meminta komentar. Rusia sebelumnya membantah pihaknya menarget warga sipil dan menolak tuduhan melakukan kejahatan perang.
Project Dynamo, yang dibentuk oleh sekelompok veteran militer AS, pernah jadi sorotan pada September 2021 ketika mereka mengevakuasi lebih dari 100 warga Amerika dengan pesawat sewaan dari Afghanistan lewat Uni Emirat Arab.
Stern mengatakan kelompok itu telah melakukan perundingan untuk membebaskan Alexandrov, meskipun pada saat yang sama menghadapi "pilihan sulit" untuk membawanya lewat darat, laut, atau udara.
Dia mengatakan dalam pernyataan pada Selasa (10/5) bahwa jalur darat akhirnya dipilih. Demi keamanan, dia menolak memberikan perincian tentang bagaimana persisnya penyelamatan dilakukan.
Project Dynamo mengatakan pihaknya tengah membantu warga lain dalam situasi seperti yang dialami Alexandrov.
"Banyak hal yang mesti dikerjakan, kami menelusuri sejumlah kasus warga Amerika lain yang terjebak di belakang garis musuh," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Rusia Ancam Inggris dan Sekutunya Atas Keterlibatan dengan Perang Ukraina: Kami Akan Membunuh Mereka
-
Heboh Isu Rusia Ingin Bangun Pangkalan Militer di Papua, TB Hasanuddin: Itu Langgar Konstitusi!
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Utus Wakil Perdana Menteri, Rusia Minta Prabowo Hadiri 2 Acara Penting Ini
-
Siang Ini, Prabowo Terima Kunjungan Wakil Pertama PM Federasi Rusia Denis Manturov
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia