SuaraSulsel.id - Universitas Patria Artha (UPA) menyiapkan beasiswa berupa kuliah gratis bagi putra putri asal Kalimantan Utara (Kaltara). Kuota beasiswa disiapkan bagi 550 orang calon mahasiswa untuk tahun ajaran 2022/2023.
Rektor UPA, Bastian Lubis mengatakan, beasiswa tersebut merupakan bagian dari komitmen pengabdian masyarakat. Selain itu, kata Bastian, melalui pemberian beasiswa pihaknya ingin menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
"Nanti mereka kalau lulus bisa kembali untuk membangun daerahnya. Jadi kami ingin pembangunan dimulai dari desa ke kota," ujar Bastian dalam acara halalbihalal yang digelar di Kampus UPA, Jalan Tun Abdul Razak, Gowa, Kamis (12/5/22).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Bidang Akademik UPA, Suhendra menjelaskan, calon penerima beasiswa akan diseleksi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Melalui perwakilan lima Kabupaten/Kota, yakni Malinau, Bulungan, Tanah Tidung, Nunukan, dan Tarakan.
Baca Juga: Unika Atma Jaya Sumbang Rp30 Miliar untuk Beasiswa di Hari Pendidikan Nasional
Nantinya lima Kabupaten/Kota tersebut akan mengirimkan nama-nama calon penerima beasiswa.
"Setelah lolos seleksi, masing-masing daerah itu mengirimkan nama-nama calon penerima beasiswa ke UPA," jelasnya.
Suhendra menyebut, kriteria penerima beasiswa antara lain, mereka merupakan putra putri asli Kaltara. Mereka juga harus membuat komitmen mengabdi untuk daerahnya.
Jika kriteria itu terpenuhi, maka penerima beasiswa nantinya bebas memilih program studi di UPA.
Diketahui, UPA memiliki 8 program studi yakni Akuntansi, Manajemen, Teknik Informatika, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Masyarakat.
Suhendra menambahkan, UPA menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang bekerjasama dengan Pemprov Kaltara dalam hal pemberian beasiswa. Di luar negeri, Pemprov Kaltara menjalin kerjasama dengan universitas di China.
Berita Terkait
-
Publik Ngamuk Buntut Efisiensi Bikin Dana KIP Kuliah dan Beasiswa Dipangkas
-
Tren #KaburAjaDulu, Ini 7 Beasiswa Luar Negeri yang Tidak Wajib Kembali ke Indonesia
-
Harap-Harap Cemas Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia Di Balik Rencana Pemerintah Pangkas Anggaran
-
Pasang Badan! Menkeu Sri Mulyani Jamin Beasiswa KIP Tak Dipotong Meski Ada Efisiensi Anggaran
-
Warna-warni Cap Go Meh Tanjung Selor: Barongsai dan Mobil Hias Memukau Warga
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Kondisi Terkini Mira Hayati di Rumah Tahanan Kelas I Makassar
-
Andalan Hati Cetak Lima Sejarah Baru di Pilgub Sulsel 2024
-
BRI Komitmen Membantu UMKM untuk Ekspor dalam Skala Kecil hingga Menengah
-
BREAKING NEWS: Stadion Sudiang Makassar Batal Dibangun Tahun Ini
-
Bupati Terpilih Tana Toraja Terjang Banjir Maros: "Olahraga Sebelum Pelantikan"