SuaraSulsel.id - Petani di Kabupaten Merauke mengaku rugi. Akibat panen padi musim rendengan di wilayah SP 8, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, tidak sesuai yang diharapkan.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, panen rendengan tahun sebelumnya bisa mencapai 100 karung gabah kering per hektare. Sementara panen tahun ini, petani di sentral pangan hanya menghasilkan 30 karung gabah kering per hektare.
“Panen kali ini kita hancur lebur. Itu karena pengaruh cuaca,” kata Parjo, petani di asal SP 8, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu 6 April 2022.
Parjo mengaku menggarap sendiri 10 hektare lahan pertanian, 2 hektare gagal panen, sedangkan 8 hektare lainnya masih bisa panen tetapi hasilnya tak sebanding.
Baca Juga: Sebagian Wilayah Tanah Datar Kekeringan dan Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya
Parjo menghitung kerugian dari 10 hektare lahan yang digarap. Untuk menggarap 1 hektare sawah biayanya bisa mencapai Rp10 juta. Biaya ini mulai dari penyewaan alat mesin pertanian pasca tanam dan panen. Lalu pembelian bibit padi dan pupuk.
“Kalau 10 hektare, ya bisa mencapai Rp100 juta. Nah, dengan kondisi panen seperti ini kita rugi,” ungkap Parjo dengan nada sedih.
Menurut Parjo, kegagalan panen padi musim rendengan tidak hanya dialami oleh dirinya, melainkan saudara, bahkan teman -teman sekampung turut mengalami nasib serupa.
Gagal Panen Rendengan Pengaruhi Serapan Pasar
Melihat kondisi ini, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka meyakini kegagalan panen musim rendengan bakal berpengaruh terhadap serapan pasar lokal dan pasar nasional yang telah disediakan pemerintah daerah. “Kita sudah siapkan pasar. Hanya saja tahun ini ada kendala pada cuaca,” katanya.
Baca Juga: Aco dan Santi Juara Kontes Sapi Jelang Ramadhan di Kabupaten Merauke
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merauke, Ratna Launce, menyebutkan untuk luas tanam rendengan tahun ini mencapai 33 ribu hektare.
Berita Terkait
-
Masyarakat Merauke Rayakan Keberhasilan Bersama: Panen Raya yang Mengubah Takdir!
-
Komitmen Nyata Menuju Swasembada Pangan: Panen Raya Serentak Optimasi Lahan di Merauke
-
Mentan Amran dan Menkeu Sri Mulyani Tinjau Progres Cetak Sawah di Wanam
-
Relawan Bakti BUMN Sapu Bersih Sampah di Pantai Lampu Satu Merauke
-
Pakar Gambut UGM Sebut Proyek Food Estate di Merauke Berisiko Ganggu Ekosistem Lahan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
-
Skandal Syahrul Yasin Limpo Meluas: KPK Panggil Salsa Nabila Hardafi
-
Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Berhasil Kirim Produk ke Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
BRI Dorong UMKM Go Global, Dukung Partisipasi di Pameran Internasional Singapura 2025
-
Bos Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding Dilimpahkan ke Kejaksaan