SuaraSulsel.id - BRI sebagai BUMN terus mempertegas komitmennya dalam memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bank yang mendapat alokasi KUR terbesar dari pemerintah ini akan fokus membidik penyaluran di sektor produktif, sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Penyaluran KUR yang didominasi sektor mikro ini juga menjadi wujud nyata BRI untuk meningkatkan inklusi keuangan, salah satu isu prioritas yang diangkat dalam presidensi G20 2022 di Bali.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, kapabilitas perseroan dalam memberdayakan UMKM dipercaya bisa berimplikasi positif terhadap pemulihan ekonomi.
BRI sendiri mendapatkan alokasi dana KUR sebesar Rp260 triliun atau setara 70% dari total dana KUR yang sebesar Rp373,17 triliun. Sebanyak 60% dana KUR, kata Supari, bakal dikucurkan di sektor produktif.
Baca Juga: Handayani: MotoGP 2022 Akan Membawa Industri Pariwisata Indonesia Bergeliat
BRI sebagai bank dengan portofolio UMKM terbesar ini optimististis akan dapat mencapai target KUR 2022 hingga akhir tahun. Melihat ke belakang, penyaluran KUR untuk sektor produktif di BRI telah menembus 59% pada tahun 2022.
“Maka kami akan dorong menjadi 60% pada 2022 ini. Mudah-mudahan kami semakin concern dengan sektor produktif sehingga bisnis nasabah dipastikan dapat tumbuh dengan sustainable,” ujarnya menegaskan.
Perseroan pun telah menggodok strategi untuk mengoptimalisasi kucuran di sektor unggulan serta memiliki multiplier effect kuat dari aktivitas usahanya. Pertama, pelaku usaha sektor perdagangan dengan value chain yang panjang.
Kedua, membidik sektor bisnis yang tahan banting terhadap pandemi Covid-19 seperti sektor pangan. Ketiga, melirik sektor manufaktur karena dianggap terus mengalami perbaikan.
Tidak ketinggalan, sektor produksi juga dibidik BRI untuk menggenjot penyaluran KUR. Optimalisasi penyaluran KUR juga terus dilakukan BRI dari aspek pemerataan.
Baca Juga: Dukung MotoGP 2022, Lounge BRI Svarga Hadir di Bukit 360
Menurut data BRI, terjadi kenaikan rata-rata rumah tangga penerima KUR. Pada 2019, rata-rata penerima KUR adalah 6 penerima dari 100 rumah tangga. Angka itu meningkat menjadi 8 penerima KUR dari 100 rumah tangga pada 2020.
Berita Terkait
-
Hingga Kuartal I-2025, Bank Mandiri Kucurkan KUR Sebesar Rp12,83 Triliun
-
Investasi Emas Makin Praktis: Mulai dari 0,01 Gram dengan BRImo
-
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia Melalui Program BRInita
-
1,2 Juta AgenBRILink Jangkau 88% Wilayah Indonesia, BRI Hadirkan Layanan Keuangan hingga ke Pelosok
-
Promo Spesial Sogo Payday, Belanja Makin Hemat Bareng BRI!
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
-
Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
Terkini
-
Nyemplung Got Cari Kunci Mobil! Aksi Heroik Damkar Makassar Banjir Pujian Warganet
-
Kejar Mimpi Makassar Tanamkan Semangat Juang di Hati Anak Panti, Begini Caranya!
-
Eksekusi Ricuh, Begini Duduk Perkara Sengketa Lahan Showroom Mazda di Makassar
-
Terkinidotid Kolaborasi Fusion Entertainment Hadirkan MTF Market 'Heroes City' di Mall PIPO
-
Klaim Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Bikin Awal Minggumu Lebih Ceria!