Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 20 Maret 2022 | 13:12 WIB
Ilustrasi: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy diberi gelar adat Gowa Daeng Majarre di Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Kamis 17 Maret 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Contohnya, bulaeng palek parea.
Intang palek tu mak katuoa.
Jamarrok palek tu lelea ri bokoang.

Artinga, emas pulahlah padi.
Permata pulah orang yang memelihara.
Jamrud pula orang yang membagi di belakang.

"Ini dikarenakan masyarakat menggunakan diksi yang mereka lihat. Masyarakat Jeneponto melihat alam berbeda, di sekitar mereka penuh dengan hal-hal yang berbau bahari. Sedang, masyarakat Malino memandang alam dengan tumbuhan, sawah dan gunung," jelas Sumarlin.

Kelong Makassar diketahui memiliki pola suku kata 8.8.5.8 dalam setiap baris. Maksudnya, pada baris pertama harus berisi delapan suku kata

Baca Juga: Pemkot Makassar Siapkan Rp300 Miliar Untuk Bangun Fasilitas Olahraga

Kemudian, baris kedua juga delapan suku kata, baris ketiga lima suku kata, dan baris keempat delapan suku kata.

Pola ini menjadi pakem yang tidak bisa diubah dan menjadi ciri khasnya yang membedakannya dengan pantun.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More