Setiap tuturan katanya memiliki maksud dan makna. Bukan sekadar analogi dan metafora yang digambarkan melalui diksi indah.
Budayawan Sumarlin Rengko juga mengatakan fungsi kelong dalam masyarakat begitu banyak. Tidak hanya sebagai karakter namun jadi kritik sosial.
"Bisa juga menggambarkan kritik dan penderitaan masyarakat," katanya.
Teks-teks kelong menggambarkan bagaimana stratifikasi sosial memisahkan kehidupan masyarakat Makassar pada saat itu berdasarkan kasta. Diksi-diksi yang ditampilkan pada teks kelong menggambarkan kehidupan sosial mereka.
Baca Juga: Pemkot Makassar Siapkan Rp300 Miliar Untuk Bangun Fasilitas Olahraga
"Tiap kasta, kata-kata yang digunakan di dalam kelong berbeda," ungkapnya.
Selain itu, kelong tidak hanya terpisahkan oleh kasta. Tapi juga dipisahkan oleh letak geografis etnis Makassar, Tulembang (petani) dan Patorani (nelayan).
Masyarakat yang tinggal di pesisir menggunakan diksi kelong yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah yang bukan pesisir.
Di Jeneponto misalnya. Kehidupan mereka sebagai nelayan dihabiskan di tengah laut berlayar dalam waktu yang lama.
Otomatis kelong mereka terpengaruh oleh kerinduan akan keluarga dan kampung halaman. Mereka kemudian merangkai diksi sesuai yang dirasakannya.
Baca Juga: Dua Kelompok Warga di Jalan Somba Opu Kota Makassar Saling Serang Menggunakan Senjata Tajam
Sedang masyarakat Makassar yang berprofesi sebagai petani, lirik-lirik kelong mereka berisi harapan agar sawah yang mereka tanam dapat tumbuh dengan baik. Gunanya untuk mengajarkan nilai budi pekerti sesuai dengan pekerjaan mereka.
Berita Terkait
-
Mira Hayati Tidak Dipenjara di Sel, Nikmati 'Kebebasan' Meski Rugikan Ribuan Orang
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kandaskan CAHN FC, PSM Buka Kans Akhiri Titel Juara Bertahan Puluhan Tahun Wakil Singapura
-
Hina Indonesia Negara Miskin, Anco Jansen Kini Semprot Mees Hilgers Cs
-
Kandaskan CAHN FC, PSM Makassar Lanjutkan Hegemoni Persepakbolaan Indonesia atas Vietnam
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
Terkini
-
Polisi Gadungan Beraksi di Gowa, Begini Caranya Tipu Korban Hingga Terciduk
-
Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi
-
Appi Alihkan Anggaran Truk Pengangkut Sampah ke Perbaikan Sekolah dan Seragam Sekolah Gratis
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025