Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 15 Maret 2022 | 11:17 WIB
Ilustrasi Burung Garuda (Instagram/@nazar.ikhsan)

Ayahnya adalah seorang dokter pribadi Mangku Negara VII di Surakarta sangat gemar bermain gitar, seruling dan biola.

Sedangkan sang ibu pandai bermain akordeon. Dari sanalah kegemaran Sudharnoto terhadap musik lahir.

Namun demikian, meskipun kedua orangtuanya bisa memainkan alat musik, Sudharnoto belajar musik dari sejumlah seniman seperti Jos Cleber, Daljono, Soetedjo hingga R.A.J. Soedjasmin, hal ini sebagaimana dicatat dalam buku Lagu Wajib Nasional tulisan Wildan Bayudi (2019:181).

Dalam perjalanan kariernya sebagai musikus, Sudharnoto pernah mengisi siaran RRI Solo bersama orkes pimpinan Maladi bernama Orkes Hawaiian Indonesia Muda. Sudharnoto menjadi kepala seksi musik di RRI Jakarta dan menjadi pengisi acara di Hammond Organ Sudharnoto, pada tahun 1952.

Baca Juga: Densus Tangkap Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Perumahan Samawa Village Tangerang

Selain hal itu, Sudharnoto juga mendirikan Ensambel Gembira, sebuah kelompok penyanyi Istana, bersama sejumlah seniman yaitu Bintang Suradi dan Titi Soebronto K. Atmojo.

Namun sayangnya, pasca-meletusnya tragedi 1965, seluruh anggota Lekra diburu, ditangkap, ditahan serta dibunuh tanpa melalui proses pengadilan. Sudharnoto tidak luput dari peristiwa itu. Sudharnoto diberhentikan dari RRI dan ikut dijebloskan di Rumah Tahanan Salemba.

Akibat peristiwa tersebut, Sudharnoto kehilangan pekerjaan. Setelah keluar dari penjara, Sudharnoto bekerja serabutan mulai dari menjadi penyalur es, sopir taksi hingga sopir di Bank Indonesia.

Akan tetapi, pada tahun 1969, ia kembali terjun ke dunia musik dengan menjadi pianis di sebuah restoran dan hotel di Jakarta. Pada tanggal 11 Januari 2020, Sudharnoto meninggal dunia dan dimakamkan di TPU Karet.

Selain menggubah “Mars Pancasila" yang kini dikenal sebagai lagu “Garuda Pancasila", Sudharnoto juga telah menciptakan banyak lagu di antaranya “Asia-Afrika Bersatu", “Dunia Milik Kita" dan “Bunga Sakura".

Baca Juga: Dokter Sunardi Tewas Ditembak, Fadli Zon Sebut Kebiadaban yang Tidak Adil Tanpa Kemanusiaan

Lagu "Dunia Milik Kita" ciptaan Sudharnoto dimasukkan ke dalam album perdana milik Paduan Suara Dialita yang berisikan lagu-lagu ciptaan para komponis penyintas tahanan politik 1965 selama berada di penjara pengasingan, termasuk Sudharnoto.

Load More