SuaraSulsel.id - Gelar Andi sangat banyak digunakan warga di Sulawesi Selatan. Jika sudah ada kata Andi di depan nama, maka dianggap sebagai keturunan bangsawan.
Namun, Andi ternyata bukan gelar bangsawan yang murni lahir dari budaya masyarakat Sulawesi Selatan.
Selain Andi, gelar bangsawan di Sulawesi Selatan juga masih banyak. Antara lain Opu, Daeng, Karaeng, Arung, Bau, Petta, atau Puang. Untuk anak-anak akan diberi tambahan La bagi laki-laki dan I untuk perempuan.
Lalu dari mana asal usul istilah Andi untuk bangsawan di Sulawesi Selatan?
Pakar sejarah Universitas Negeri Makassar Prof Darman Manda mengatakan, gelar Andi jadi pembeda antara penduduk pribumi yang merupakan keturunan bangsawan dengan rakyat biasa. Tapi yang memperkenalkan gelar ini justru orang Belanda bernama B.F. Matthes.
"Matthes inilah yang tulis ulang kitab I La Galigo, karya sastra terpanjang di dunia," ujar Darman.
Darman mengatakan Matthes mencetuskan nama itu agar bisa membedakan mana murid keturunan bangsawan dan mana yang yang bukan. Karena Matthes adalah pendiri sekolah Opleiding School Voor Inlandhsiche Ambtenaren atau Osvia.
Ia ingin punya Standen Stelsel di Zuid Celebes seperti yang ada di Jawa. Maka, mulailah ia memberikan titel Andi kepada semua bangsawan.
"Dulu kan tidak semua orang bisa sekolah. Belanda catat dulu daftar silsilah keturunannya dan harus setia ke pemerintahan Hindia Belanda," tambahnya.
Baca Juga: Andi Arief Sindir Jokowi Tak Tegas soal Wacana Penundaan Pemilu: Ambisi Besar Bapak Malah Terlihat
Setelah Belanda berhasil menguasai Sulawesi Selatan sepenuhnya, pemerintah kolonial mulai bisa mengintervensi kerajaan. Makanya, pemerintahan kolonial butuh tenaga-tenaga ahli dari kaum terpelajar.
Belanda kemudian mendirikan sejumlah sekolah lanjutan atau setara SMP. Salah satunya adalah Mulo dan Holland Indlands Kwekschool atau HIK.
Sekolah Mulo bahkan masih dipertahankan hingga saat ini. Gedungnya diubah menjadi Kantor Dinas Pariwisata Pemprov Sulsel.
Sementara, di wilayah pelosok dibangun sekolah gubernemen atau sekolah desa dan volks school. Sekolah itu mencetak pegawai untuk pemerintahan dan pegawai administrasi untuk perusahaan.
Mereka yang telah menamatkan pendidikan di sekolah yang telah ditentukan Belanda itu kemudian akan memperoleh gelar Andi di depan nama mereka.
Hal ini juga ditulis apik dalam buku berjudul Sejarah, Masyarakat dan Kebudayaan Sulawesi Selatan karya Prof Mattulada.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Terbongkar! 49 Mobil Dinas DPRD Makassar Raib, Dikembalikan Paksa
-
BRI Permudah Pengajuan Kartu Kredit Tanpa ke Kantor Cabang: Bonus Penawaran Istimewa dan Voucher
-
Pemprov Sulsel Hadirkan Dokter Spesialis ke Pulau Terpencil
-
Kampus di Makassar Diwarnai Razia Mahasiswa dan Ajakan Perang
-
Kejati Sulsel Tetapkan 4 Tersangka Baru Kredit Fiktif Bank BUMN