Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 Maret 2022 | 17:21 WIB
Sebuah ilustrasi /shutterstock.

SuaraSulsel.id - Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro angkat bicara soal kasus pembunuhan di Jalan Rajawali, Kota Makassar, Jumat, 4 Maret 2022. Pelaku adalah salah satu anggota TNI yang bertugas di Kodam XIV Hasanuddin.

Rio mengatakan kejadian ini murni karena salah paham. Pelaku dan korban sebelumnya tidak memiliki latar belakang masalah.

Kolonel Rio menuturkan bahwa sesuai data awal yang diperoleh, peristiwa ini berawal ketika saudara BS sedang memperbaiki mobil di lorong depan rumahnya di tengah-tengah jalan. Lalu lewatlah pelaku, Serma DJ (51).

"DJ mengatakan, 'saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak kepinggir karena orang tidak bisa lewat'," kata Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro, menirukan percakapan pelaku dan korban, Sabtu, 5 Maret 2022. 

Kata Rio, korban tidak mau mendengar teguran tersebut. Malah pelaku DJ ditantang balik.

"Katanya dia jawab, saya baru keluar tahanan. Dulu saya bunuh anggota Yonkav tahun 2010 bisa saya selesaikan, apalagi orang kayak kamu ini" tambah Rio.

Hal tersebut membuat DJ tersinggung. Mereka sempat adu mulut sebelum aksi saling kejar mengejar. Kata Rio pihaknya sudah mengecek data base kasus pembunuhan yang dilakukan oleh BS. Dia pernah membunuh anggota Yon Kav pada tahun 2007 lalu.

“Seketika itu Serma DJ dikejar oleh BS sampai di sudut bangunan. Serma DJ terpojok dan tidak bisa melarikan diri lagi. Saat itulah Serma DJ diserang menggunakan kunci roda mengenai kepala dan ditusuk menggunakan pisau badik," jelasnya.

"Akan tetapi ditangkis oleh Serma DJ dan mengenai rahang atas. Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS. DJ kemudian menusuknya tepat di ulu hati dan BS jatuh  terkapar," lanjut Rio.

Usai kejadian itu, Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan.

“Perselisihan ini motifnya diduga kesalapahaman, karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Tiba-tiba ketemu di lorong. Kita pun berharap semua pihak tidak terpancing atau terprovokasi dengan peristiwa ini," ujar Rio.

Menurut Rio, permasalahan saat ini sudah ditangani oleh Pihak Polisi Militer (Denpom XIV/4 Makassar) dan Kepolisian setempat. DJ sementara dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

Akibat dari perselisihan ini Serma DJ mengalami Luka robek di dagu kiri dengan panjang kurang lebih 6 cm dan lebar kurang lebih 1 cm, krepitasi tembus sampai ke mandibula, gigi graham mengalami 7 Jahitan, luka robek di dagu panjang kurang lebih 2 cm, luka robek di kepala atau ubun-ubun dengan panjang 2 cm dan 6 jahitan. Sedangkan BS meninggal dunia dengan luka tusuk di ulu hati.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More