SuaraSulsel.id - Warga Jalan Rajawali nomor VI Kelurahan Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar BA (50) ditemukan tergeletak bersimbah darah Jumat, 4 Maret 2021. BA diduga dibunuh oleh salah satu warga sekitar DJ.
Kepala Seksi Humas Kapolsek Mariso Bripka Naim mengaku pihaknya mendapat laporan soal kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia pada Jumat kemarin. Kejadiannya sekitar pukul 21.30 wita.
Dari keterangan saksi, yang juga istri korban disebutkan, pada saat kejadian, korban sementara memperbaiki mobil pete-pete miliknya di pinggir jalan. Gang itu memang lumayan sempit untuk dilewati kendaraan.
Kemudian datanglah pelaku dalam keadaan marah dan mengatakan kepada korban, 'kenapa kau parkir mobil di sini?'.
Saksi meminta pelaku untuk sabar karena korban sementara memperbaiki mobil. Namun pelaku disebut tidak mau mengerti.
"Dari keterangan saksi terjadi pertengkaran. Kemudian pelaku mengambil tas yang disimpan di bawah jok motor miliknya dan mengancam korban untuk berkelahi sambil mengatakan maju," ujar Naim.
Melihat tindakan pelaku korban merasa tersinggung. Ia kemudian mengambil kunci roda dan obeng lalu mengejar pelaku.
Pada saat korban mengejar pelaku, pelaku merasa terdesak dan langsung mengeluarkan pisau dari dalam tas. Ia menikam korban sebanyak satu kali ke arah badan korban.
Sesaat setelah pelaku menikam korban, pelaku sempat pingsan lalu terbangun. Saat terbangun, saksi N langsung menampar pelaku dan berkata, 'kenapa kau bunuh suamiku ?'.
Tidak Lama kemudian, ada enam orang pria datang dan langsung mengangkat pelaku. Mereka menggunakan baju loreng dan mengambil pisau yang digunakan untuk menikam korban.
Melihat hal tersebut, saksi mengejar orang yang mengamankan pelaku untuk meminta pisau yang digunakan pelaku.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan satu buah senjata model makarov, satu buah kunci roda 4 mata, dan satu buah obeng plat.
Dari keterangan warga sekitar, pelaku diduga adalah salah satu oknum TNI yang bertugas di Kodam XIV Hasanuddin. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Sub Den Pom TNI AD.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis J di Banjarbaru, Bukti Femisida Intim Semakin Brutal
-
Demokrasi atau Diktator? Brutalisme Aparat di Balik Demonstrasi UU TNI
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
KSAL Pastikan Peradilan Militer Oknum TNI AL yang Bunuh Jurnalis Juwita Akan Transparan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
Terkini
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok
-
Hercules Sumbang Rp50 Juta untuk Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang