SuaraSulsel.id - PT PLN (Persero) mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yakni Poso dan Malea untuk mendukung fasilitas pengolahan dan pemurnian logam atau smelter di Sulawesi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan pengoperasian kedua pembangkit energi terbarukan ini menjadi bukti kolaborasi strategis antara PLN dan produsen listrik swasta (IPP) dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.
"Kedua proyek ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi apik pengembangan energi terbarukan dalam skala besar," ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat 25 Februari 2022.
PLTA Poso yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah, memiliki kapasitas 515 megawatt merupakan pembangkit energi terbarukan terbesar di timur Indonesia yang dibangun dan dioperasikan oleh PT Poso Energy, anak usaha Grup Kalla.
Sementara PLTA Malea berkapasitas 90 MW yang berada di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dikembangkan PT Malea Energy, anak usaha PT Bukaka Teknik Utama.
Darmawan menyampaikan bahwa pengoperasian kedua pembangkit itu membuat angka bauran energi bersih di sistem kelistrikan Sulawesi mencapai 38,3 persen.
PLTA yang memanfaatkan arus sungai Poso itu akan dimaksimalkan sebagai pembangkit peaker yang akan dioperasikan selama waktu beban puncak, yaitu pukul 17.00 sampai 22.00 WITA dengan exclusive commited energy sebesar 1.669 GWh per tahun.
Pembangkit ramah lingkungan itu telah terhubung dengan saluran transmisi 275 kV ke Provinsi Sulawesi Selatan. PLTA Poso juga telah tersambung dengan saluran transmisi 150 kV dari pembangkit ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.
"Pengoperasian PLTA Poso peaker sangat penting karena banyaknya industri smelter yang masuk ke Sulawesi, khususnya di Sulawesi Tengah. Smelter ini butuh pasokan listrik yang andal," terang Darmawan.
Sementara itu, PLTA Malea yang memanfaatkan arus Sungai Saddang akan menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.
Masuknya PLTA Malea bersama dengan PLTA Poso akan membuat cadangan daya sistem Sulawesi Bagian Selatan sebesar 591,5 MW dengan beban puncak sistem kelistrikan sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.
"PLTA Poso dan Malea menjadi bukti kontribusi aktif PLN dalam mencapai target bauran energi nasional dan target nationally determined contribution (NDC) dunia," ujar Darmawan. (Antara)
Baca Juga: Sangat Senang Resmikan PLTA Poso Energy, Jokowi: Ini Energi Hijau
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Beda Perlakuan Unhas ke Dosen Pelaku Pelecehan Seksual dan Mahasiswa Pesta Miras
-
Progam Special BRIguna, Suku Bunga Mulai dari 8,129% dan Diskon biaya Provisi 50%
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!