Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 22 Februari 2022 | 18:47 WIB
Ilustrasi perempuan menderita penyakit kulit, psoriasis. (Shutterstock)

Ia menambahkan pasien atas nama Febri Yulianti selama 8 tahun terakhir melakukan pengobatan di berbagai tempat dan mengonsumsi sejumlah obat.

Ia juga menjelaskan berdasarkan rujukan kolegium dari persatuan ahli kulit seluruh Indonesia tidak ada kontra indikasi antara pasien psoriasis dengan vaksin COVID-19.

Gina mengatakan berdasarkan riwayat pasien tersebut mendapatkan vaksinasi pada bulan November 2021 di Kabupaten Limapuluh Kota, kemudian datang ke RSUP M Djamil pada 7 Januari untuk rawat jalan dengan kondisi tergolong berat.

"Pada saat itu kami sudah berikan sejumlah terapi sesuai dengan prosedur. Karena kasus psoriasis ini tidak hilang dalam waktu satu pekan makanya kami rujuk kembali ke RS Limapuluh Kota karena di sana fasilitas sudah lengkap," ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi Booster di Batam Masih Rendah, Baru 7, 26 Persen, Apa Sebabnya?

Lalu pada tanggal 19 Februari 2022 pasien kembali datang ke RSUP M Djamil Padang lantaran kondisinya kembali buruk hingga akhirnya diambil keputusan bahwa pasien dirawat di M Djamil Padang.

"Alhamdulillah, setelah kami terapi kondisi pasien sudah mulai membaik terbukti dengan berkurangnya jumlah lesi pada kulit atau ruam," jelasnya.

Sementara Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pendidikan dan Umum Dr dr Dovy Djanas, menyebutkan sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah vaksin memberikan dampak terhadap pasien.

Namun, yang jelas, pihaknya akan memberikan perawatan maksimal kepada pasien sampai kondisinya membaik.

"Jika sudah menunjukkan kondisi yang baik maka pasien bisa dirawat jalan di RS yang ada di Limapuluh Kota atau Payakumbuh," katanya. (Antara)

Baca Juga: Kemenkes Sebut Vaksin Booster Turunkan 91 Persen Risiko Kematian, Jika Terpapar Covid-19

Load More