SuaraSulsel.id - Angin segar sampai ke telinga Yusri, warga Toddopuli Raya, Kota Makassar. Pagar beton yang mengelilingi rumahnya selama dua tahun segera dibongkar.
Yusri mendapat pemberitahuan dari pihak kelurahan. Bahwa pagar beton setinggi dua meter yang mengelilingi rumahnya segera dibongkar. Saat ini tinggal menunggu desain jalan dari Lurah.
Hal tersebut dipastikan Yusri setelah Lurah Borong, Kecamatan Manggala Muhammad Yahya menemui pemilik lahan berulang kali dan melakukan musyawarah.
Akhirnya, upaya Yahya memperjuangkan jalan untuk tiga kepala keluarga itu berhasil.
Baca Juga: Persib Bandung Simpan Energi, Agar Tampil Bugar Hadapi PSM Makassar
"Alhamdulillah. Rencananya Selasa kita bongkar kalau tidak ada halangan," ujar Yahya, Senin, 21 Februari 2022.
Yahya mengatakan, pihaknya berencana membongkar beton bagian samping yang sudah dipasangi pagar besi. Pemilik lahan juga sudah mengizinkan.
Pemilik lahan menyepakati akan membuka ruang sebesar dua meter agar bisa dilalui oleh Yusri dan dua kepala keluarga lainnya. Setelah itu baru diperbaiki dengan cara dipaving.
"Panjangnya 60 meter dan lebar 2 meter. Masih berbentuk tanah merah, jadi setelah dibongkar rencana dipaving," tuturnya.
Yahya pun berterima kasih ke pemilik lahan dan semua pihak yang sudah turut membantu. Ia mengatakan lorong itu jadi bukti bahwa filosofi Sipakalebbi, Sipakatau dan Sipakainge masih dipegang teguh oleh warga Makassar hingga saat ini.
Baca Juga: Danlantamal VI Makassar: Benda Asing Ini Sering Ditemukan di Kepulauan Selayar
Seperti diketahui sebelumnya, kabar tiga kepala keluarga yang terisolir karena rumahnya terkurung tembok viral di media sosial. Warga Jalan Toddopuli Raya itu tak bisa beraktivitas dengan bebas.
Rumahnya terkurung oleh tembok kampus, SPBU, rumah warga dan perumahan. Rumah Yusri dikelilingi oleh pagar sekitar dua hingga tiga meter. Dari depan, samping, maupun belakang.
Yusri mengaku sudah dua tahun terpaksa memanjat tembok jika ingin keluar masuk rumahnya. Keluarganya terpaksa memasang tangga kayu di samping kampus yang temboknya lebih rendah.
Yusri mengatakan tak hanya rumahnya yang terkurung tembok. Satu rumah lainnya milik Sugeng juga mengalami hal yang sama.
Sementara, ada tiga kepala keluarga yang tinggal di situ. Mereka juga punya anak yang masih kecil sehingga sulit bersosialisasi di luar karena tak punya akses.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Jangan Tertipu! Ini Bahaya Rokok Elektrik
-
Sulsel Jadi Pilot Project Koperasi Merah Putih Garuda Asta Cita Nusantara
-
"Sahabat Kecil.. Sudah Tidak Ada": Kisah Sultan, Bocah yang Lagunya Bikin Banjir Air Mata di Toraja
-
TPPU Syahrul Yasin Limpo: Jejak Uang Haram Masih Didalami
-
Korupsi Pembangunan Jalur Kereta Api, KPK Periksa 5 Orang Ini