SuaraSulsel.id - Penceramah atau muballigh di Sulawesi Tenggara, Yuslan Abu Fikri menduga, Hari Valentine atau Valentine Day banyak dirayakan pasangan yang tidak halal, berkencan, dan melakukan perzinahan.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, Yuslan mengatakan, budaya 14 Februari ini biasa dirayakan dengan berbagi coklat, kemudian diikuti dengan acara pacaran, dugem, pesta minuman keras, dan berakhir dengan perzinahan.
Ironisnya, tambah dia, hal ini sudah menjadi kebiasaan terutama di kalangan remaja. Mereka bisa memuaskan kasih sayangnya. Meskipun tanpa ada ikatan pernikahan.
"Melihat fenomena seperti ini maka tak sedikit para ulama, orang tua, guru, pakar pendidikan dan pemerhati remaja yang menilai perayaan Valentine Day sebagai budaya rusak dan merusak. Tujuannya adalah menjerumuskan remaja kita pada seks bebas yang akhirnya mengantarkan mereka pada jurang kehancuran," katanya kepada Telisik.id, Senin (14/2/2022).
Baca Juga: Gaya 7 Seleb Bollywood Rayakan Valentine Pertama Sebagai Suami Istri, Mesra Abis!
Olehnya itu, ia melanjutkan, sebagai generasi umat muslim harus menyadari dan menjauhkan diri dari hal ini.
Budaya Valentine Day ini bukanlah budaya Islam. Haram hukumnya untuk diikuti atau terlibat di dalamnya. "Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”
Menurutnya, budaya Valentine Day adalah budaya barat. Berisi kegiatan-kegiatan yang terlarang dalam Islam. Seperti pacaran, khalwat, ikhtilat, seks bebas, dan lainnya.
Jadi, kata dia, ini sangat membawa pada kemurkaan Allah SWT. Melanggar perintah Allah SWT jelas mengundang datangnya azab dunia serta merusak pribadi remaja muslim, kehormatan keluarga tercoreng, lingkungan masyarakat kotor dengan adanya perilaku maksiat generasi mudanya, dan masa depan bangsa pun terancam.
"Sementara di akhirat mendapat siksa. Tidak ada kebaikan sama sekali. Jadi, jangan sampai remaja atau generasi kita latah ikut-ikutan budaya barat yang rusak dan merusak ini," ujarnya.
Baca Juga: Hari Valentine, Penjualan Bunga di Rawa Belong Lesu
Lebih lanjut, Yuslan mengajak para remaja seharusnya mengisi masa mudanya dengan berbagai kegiatan positif, seperti mengkaji Islam agar tidak mudah terjebak pada bisikan hawa nafsu sesaat.
"Sebagai remaja Islam harus lebih waspada dengan budaya hedonis dan permisif ala barat. Maka liberalisasi pergaulan semacam budaya Valentine Day harus ditolak," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kendari, Abu Fatih menyayangkan masih ada saja remaja di Kendari yang masih ikut-ikutan merayakan Valentine Day.
"Iya, masih banyak anak muda kita ikut-ikutan. Kalau saya sendiri tidak, karena memang sudah tahu bahwa itu bukan budaya kita sebagai umat Islam," katanya.
Senada dengan itu, warga lainnya, Thamrin mengaku masih banyak generasi muda yang ikut merrayakan Valentine Day.
"Buktinya saja di sekitar jalan By Pass menuju Kendari Beach masih ada orang jualan bunga yang menjadi simbol Valentine Day ini. Ada juga orang yang lewat di sana berhenti untuk membeli bunga itu," ujarnya.
Berita Terkait
-
5 Quotes Bijak Nouman Ali Khan yang Wajib Kamu Renungkan
-
Kenali Tanda Selesai Haid Menurut Syariat Islam, Agar Bisa Segera Bersuci dan Beribadah
-
Kapan Perjalanan Disebut Safar Hingga Boleh Meng-qasar Salat?
-
Hukum Sendawa di Depan Orang Lain Menurut Aturan Islam
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen