Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 11 Februari 2022 | 18:07 WIB
Anggota Satpol PP Pemprov Sulsel nyaris bunuh diri. Karena sudah tiga bulan tidak menerima gaji [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kepala Satuan Pamong Praja Pemprov Sulsel Mujiono menanggapi soal aksi HS (42 tahun), Anggota Satpol PP perempuan yang nekat bunuh diri. Karena belum menerima gaji selama 3 bulan.

Mujiono mengatakan korban HS sedang depresi. Ia tertekan karena utang suami mengatasnamakan dirinya.

"Yang terangkat cuma soal gajinya. Padahal dia stres. Kan gitu, tapi insyaAllah diselesaikan (gajinya)," kata Mujiono, Jumat, 11 Februari 2022.

Mujiono mengatakan honor pegawai tidak tetap di Satpol PP Pemprov Sulsel memang belum dibayarkan sejak bulan Desember. Namun setelah kejadian itu, pencairan gaji langsung dibayar.

Baca Juga: Polemik Pengusiran Satpol PP, Susi Air Laporkan Bupati Malinau ke Bareskrim Polri

HS tercatat sebagai pegawai tidak tetap di Pemprov Sulsel. Ia bertugas di Rumah Sakit Labuang Baji.

"Gaji bulan Desember sudah dibayarkan tadi. Jadi ibu itu juga punya banyak utang suaminya yang mengatasnamakan dia. Dia dalam kondisi stres. Sebenarnya bukan dalam tiga bulan itu belum dibayar tetapi dua bulan, dari Desember," beber Muji.

Kata Mujiono, pihaknya sudah membujuk keluarga agar HS sebaiknya dimasukkan di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi. Namun, pihak keluarga menolak.

"Kalau memang dia gejala sakit (stres) sebaiknya diamankan secepatnya. Tidak usah sampai dia seperti ini tapi keluarga menolak. Sekarang tergantung pihak keluarganya," tambahnya.

Sementara, salah satu Anggota Satpol PP yang enggan disebut namanya mengaku honor mereka belum cair sampai pukul 15.00 Wita. Padahal sebelumnya mereka dijanji akan dibayarkan hari ini.

Baca Juga: Wartawan Kendari Jadi Korban Kekerasan Anggota Polisi dan Satpol PP Saat Liput Unjuk Rasa

"Belum, kak. Belum ada masuk. Kita juga masih menunggu ini mungkin masih berproses," ujarnya, Jumat 11 Februari 2022.

Ia mengatakan honor mereka menunggak sejak bulan Desember. Setiap bulan, pembayarannya memang tak pernah tepat waktu.

"Biasa pembayaran sampai tiga bulan rapel baru dibayar jadi tidak pernah dibayar per bulan kayak pegawai biasa," tambahnya.

Seperti diketahui, warga Kabupaten Gowa dibikin geger dengan aksi nekat HS (42), pegawai Satpol PP yang hendak mengakhiri hidupnya karena tak kunjung digaji. HS hendak melompat dari jembatan kembar.

Beruntung pengguna jalan dan warga sekitar berani menggagalkan niatnya. HS kemudian diamankan ke Polres Gowa.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More