Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 Februari 2022 | 12:43 WIB
Yusri, warga Jalan Toddopuli Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar terpaksa memanjat tangga kayu saat hendak keluar rumah. [Foto : Istimewa]

SuaraSulsel.id - Seroang warga Jalan Toddopuli Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar bernama Yusri tak bisa beraktivitas bebas. Hal ini karena rumahnya terkurung oleh tembok sekolah, SPBU dan perumahan.

Rumah yang ditinggali Yusri dan keluarga dikelilingi oleh pagar sekitar tiga meter, baik dari depan, samping maupun belakang. Sebelumnya, sisi samping merupakan jalan akses sehari-hari.

Sudah dua tahun ia terpaksa memanjat tembok jika ingin keluar masuk rumahnya. Keluarganya terpaksa memasang tangga kayu di samping sekolah yang temboknya lebih rendah.

"Ya, termasuk kalau anak-anak mau sekolah panjat pakai tangga juga. Dulu ada jalan, tapi sudah ditutup juga," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, (5/2/2022).

Bukan hanya rumahnya yang terkurung tembok. Satu rumah lainnya milik Sugeng juga mengalami hal yang sama.

Sementara, ada tiga kepala keluarga yang tinggal di situ. Mereka juga punya anak yang masih kecil sehingga sulit bersosialisasi di luar karena tak punya akses.

Kata Yusri, setiap hari kendaraannya terpaksa disimpan di sekolah. Mereka kemudian memanjat tangga kayu jika ingin masuk ke rumah.

"Anak saya pernah jatuh. Itu kan licin kalau hujan, basah. Jadi kalau hujan kadang kita tidak keluar," tambahnya.

Ia mengaku tak apa sebab tanah itu memang milik tetangga, sekolah dan SPBU. Namun, setidaknya pemerintah bisa membantu agar mereka punya akses untuk keluar masuk rumah.

Sementara, Lurah Borong Muhammad Yahya mengaku sudah mengunjungi rumah milik Yusri, Jumat, kemarin. Ia berjanji akan segera mencarikan solusi agar keluarga tersebut bisa mendapatkan akses jalan.

Kata Yahya, kondisi keluarga tersebut sangat miris. Mereka terisolir dan sama sekali tak punya akses untuk masuk ataupun keluar rumah.

Yahya bahkan mengaku kesulitan memanjat tangga saat berkunjung ke sana. Apalagi, mereka yang harus setiap hari melalui jalan seperti itu.

Bahkan hal tersebut bisa saja membahayakan nyawa. Apalagi anaknya masih ada yang bersekolah. 

"Saya sudah telepon anggota DPRD agar bisa digelar rapat dengar pendapat. Nanti kita panggil tetangganya, pihak sekolah, SPBU dan perumahan yang ada di situ. Kita cari solusinya, yang penting ada ada akses jalan untuk mereka. Kasihan mereka untuk keluar masuk rumah saja susah," tukas Yahya.

Yahya mengaku baru tahu jika ada warganya yang ternyata tak punya akses jalan. Ia pun berjanji akan menyelesaikan masalah ini, pekan depan.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More