Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 31 Januari 2022 | 18:46 WIB
Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berusaha menjaga warisan leluhur melalui Program Aksara Lontara untuk meningkatkan peran anak muda dalam kegiatan promosi literasi Aksara Lontara di Sulsel [SuaraSulsel.id/Antara]

SuaraSulsel.id - Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berusaha menjaga warisan aksara (huruf) leluhur melalui Program Aksara Lontara.

"Sebagai bangsa yang besar, Indonesia patut berbangga karena memiliki beragam budaya yang kental. Membentuk karakter masyarakatnya hingga saat ini," kata Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Sulsel Rahmat Hidayat di Makassar, Minggu 30 Januari 2022.

Dia mengatakan Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan juga turut peduli terhadap budaya. Karena budaya adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bisa menunjang perbaikan kehidupan di masa mendatang.

Menurut dia, berbicara soal budaya Indonesia, tak bisa dipisahkan dari keberadaan Suku Bugis yang masuk ke dalam suku yang turut berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga: Selain Achmad Megantara, 5 Artis Ini Juga Nikah dengan Adat Bugis

Dalam sejarahnya, Suku Bugis dikenal dengan kekayaan klasiknya. Sebutlah, salah satunya La Galigo. Sering dikenal dengan nama lain, Sureq Galigo karya sastra dari tanah Bugis yang telah diakui Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni UNESCO sebagai Memory of The World.

Sejak berabad tahun yang lalu, Suku Bugis dikenal senang menulis. Hal ini tercatat dalam sejarah penemuan tulisan.

Program Serambi Budaya hadir sebagai salah satu upaya pelestarian kebudayaan Bugis.

Berangkat dari kondisi semakin berkurangnya anak muda yang mampu membaca Aksara Lontara, maka Dompet Dhuafa Sulsel menginisiasi kelas Aksara Lontara. Dengan harapan dapat menjadi ruang belajar bersama, agar menciptakan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya yang masyarakat miliki.

Di samping itu, program ini bertujuan meningkatkan peran anak muda dalam kegiatan promosi literasi Aksara Lontara di Sulsel.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penghina Suku Bugis Makassar di Media Sosial

Program Serambi Budaya Dompet Dhuafa Sulsel ini digelar di Kota Parepare. Diawali Dialog Kebudayaan bertema Aksara Bugis di Tengah Kemajuan Peradaban.

Kegiatan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran program Aksara Lontara oleh Dompet Dhuafa Sulsel yang dilaksanakan selama satu tahun ke depan.

Diskusi menghadirkan budayawan lokal yaitu Andi Oddang Opu To Sessungriu, Rahmaniar sebagai aktivis aksara Lontara dan Kabid Kebudayaan Kota Parepare, Mustadirham. (Antara)

Load More