SuaraSulsel.id - Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan berusaha menjaga warisan aksara (huruf) leluhur melalui Program Aksara Lontara.
"Sebagai bangsa yang besar, Indonesia patut berbangga karena memiliki beragam budaya yang kental. Membentuk karakter masyarakatnya hingga saat ini," kata Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Sulsel Rahmat Hidayat di Makassar, Minggu 30 Januari 2022.
Dia mengatakan Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan juga turut peduli terhadap budaya. Karena budaya adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bisa menunjang perbaikan kehidupan di masa mendatang.
Menurut dia, berbicara soal budaya Indonesia, tak bisa dipisahkan dari keberadaan Suku Bugis yang masuk ke dalam suku yang turut berpengaruh di Indonesia.
Baca Juga: Selain Achmad Megantara, 5 Artis Ini Juga Nikah dengan Adat Bugis
Dalam sejarahnya, Suku Bugis dikenal dengan kekayaan klasiknya. Sebutlah, salah satunya La Galigo. Sering dikenal dengan nama lain, Sureq Galigo karya sastra dari tanah Bugis yang telah diakui Organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni UNESCO sebagai Memory of The World.
Sejak berabad tahun yang lalu, Suku Bugis dikenal senang menulis. Hal ini tercatat dalam sejarah penemuan tulisan.
Program Serambi Budaya hadir sebagai salah satu upaya pelestarian kebudayaan Bugis.
Berangkat dari kondisi semakin berkurangnya anak muda yang mampu membaca Aksara Lontara, maka Dompet Dhuafa Sulsel menginisiasi kelas Aksara Lontara. Dengan harapan dapat menjadi ruang belajar bersama, agar menciptakan kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai budaya yang masyarakat miliki.
Di samping itu, program ini bertujuan meningkatkan peran anak muda dalam kegiatan promosi literasi Aksara Lontara di Sulsel.
Baca Juga: Polisi Tangkap Penghina Suku Bugis Makassar di Media Sosial
Program Serambi Budaya Dompet Dhuafa Sulsel ini digelar di Kota Parepare. Diawali Dialog Kebudayaan bertema Aksara Bugis di Tengah Kemajuan Peradaban.
Kegiatan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan peluncuran program Aksara Lontara oleh Dompet Dhuafa Sulsel yang dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
Diskusi menghadirkan budayawan lokal yaitu Andi Oddang Opu To Sessungriu, Rahmaniar sebagai aktivis aksara Lontara dan Kabid Kebudayaan Kota Parepare, Mustadirham. (Antara)
Berita Terkait
-
Didukung Warga Sulsel, Denny Sumargo Tegas Tak Akan Minta Maaf Meski Dilaporkan Farhat Abbas
-
Silsilah 'Darah Bugis' Farhat Abbas, Ikut Disorot Usai Kisruh dengan Denny Sumargo
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
-
Denny Sumargo Orang Mana? Cucu Crazy Rich Lancar Bilang Siri Na Pacce saat Tinggalkan Rumah Farhat Abbas
-
Menjelajahi Keajaiban Bugis Street, Haji Lane dan Kuliner Terbaik di Lou Shang Singapura
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming