SuaraSulsel.id - Abdul Razik Rahimi (27 tahun), pengungsi asal Afghanistan bersyukur. Mendapatkan resettlement (pemukiman kembali) ke Negara Australia. Meskipun sebelumnya harus menunggu sepuluh tahun.
Dengan diawasi oleh dua orang petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar Kanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Abdul Razik menuju Bandara International Sultan Hasanuddin Makassar.
Ia tidak menemui hambatan terkait persyaratan vaksinasi untuk terbang. Karena hampir 90 persen pengungsi di Kota Makassar telah mendapatkan vaksinasi baik dosis pertama maupun kedua, termasuk Abdul Razik.
Abdul Razik mengakui mengalami masa sulit selama ini. Hal ini dikarenakan ia tidak diperbolehkan bekerja dan tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Oleh karenanya ia bersyukur meskipun dengan waktu tunggu yang tidak sebentar akhirnya mendapatkan kesempatan resettlement.
"We live in Indonesia without job, without higher education, it's a tough situation for me, the solution to get out from this situation is to resettle us," ujar Abdul Razik yang menurut keterangannya akan bekerja di toko bahan makanan di Australia nanti.
Kepala Rudenim Makassar secara terpisah menyebutkan bahwa sejak awal Januari sampai dengan hari ini, telah dilaksanakan resettlement terhadap tiga orang pengungsi asal Afganistan. Ia berharap kedepan pengungsi yang ikut program resettlement semakin bertambah.
"Harapan kami semoga negara penerima suaka membuka lebar kesempatan penempatan pengungsi, karena dengan itu, mereka memiliki harapan baru sebagai manusia utuh, yang bisa menikmati hak-hak penuh sebagai warga negara," jelas Alimuddin.
Dengan menggunakan Maskapai Garuda Indonesia GA 641, Abdul Razik beserta dua orang petugas menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 12.15 Wita.
Setiba di Jakarta petugas Rudenim Makassar lakukan serah terima berkas dengan Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, kemudian Abdul Razik melanjutkan penerbangan dengan pesawat Singapore Airlines SQ 965 pada pukul 19.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Melbourne pada tgl 27 Januari 2022 waktu setempat.
Baca Juga: Ulasan Buku Sejarah Australia, Berdirinya Negara Melalui Commonwealth Of Australia.
Kemudian melanjutkan penerbangan menuju Adelaide dengan Maskapai Qantas Airways.
Berita Terkait
-
Ulasan Buku Sejarah Australia, Berdirinya Negara Melalui Commonwealth Of Australia.
-
Siswa SD di Kota Makassar Tidak Bisa Sekolah Tatap Muka Karena Nomor Induk Kependudukan Sudah Dipakai Orang Lain
-
Sidang Terorisme, Saksi HM Sebut Munarman Kabari Dirinya Usai Diminta Jadi Pemateri Acara Baiat Berkedok Seminar
Terpopuler
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Dirumorkan Bela Timnas Indonesia di Ronde 4, Leeds Bakal Usir Pascal Struijk
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- 10 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Harga Rp1 Jutaan, Anti Bunga Es dan Hemat Listrik
Pilihan
-
Jokowi: Saya Akan Bekerja Keras untuk PSI
-
BREAKING NEWS! Menang Telak, Kaesang Pangarep Pimpin PSI Lagi
-
Karhutla Riau Makin Meluas sampai 'Ekspor' Asap ke Malaysia
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
Terkini
-
Rahasia Hemat Biaya Renovasi Rumah
-
828 Dapur Makan Bergizi Gratis di Sulsel, Apa Kendalanya?
-
Mantan Presiden SBY Sakit Apa? Dirawat Dimana? Begini Kondisi Terkini
-
Intip 9 Museum Paling Keren di Sulawesi Selatan yang Bikin Kamu Melek Sejarah
-
Jembatan Barombong Terancam Mandek! Wali Kota Makassar Desak Pembebasan Lahan Dipercepat