Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 11 Januari 2022 | 09:11 WIB
Burger vegan di KFC. (Metro.co.uk/KFC)

Hasilnya juga sama. Hanya burger isi ayam. Padahal di aplikasi, burger itu sangat menggiurkan dengan lelehan keju dan irisan sayuran.

Atas hal itu, ia merasa dirugikan walau harganya tidak seberapa.

"Itu produk asal jadi. Saya tidak percaya KFC sebagai restaurant waralaba terbesar bisa jual produk burger seperti itu," katanya.

Erwin mengaku sudah bertemu dengan pihak KFC beberapa waktu lalu. Dari pertemuan itu, ada empat poin yang disepakati bersama.

Baca Juga: Kompol Sapari Jabat Komandan Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel

Diantaranya meminta maaf secara terbuka di media sosial, memberi makan anak panti asuhan selama sebulan, tidak memecat karyawan dan memperbaiki layanan.

Namun hingga tenggat waktu yang disepakati, KFC ingkar janji. Pihak perusahaan tak kunjung menaati kesepakatan itu.

"Tidak ada niat baik melaksanakan kesepakatan itu. Awalnya perjanjian 7 hari, lalu saya tambah satu minggu lagi tapi tidak diindahkan," kata Erwin, beberapa waktu lalu.

Erwin mengaku pihak KFC tidak pernah meminta maaf secara terbuka hingga saat ini. Ia pun menegaskan akan menggugat KFC ke pengadilan negeri Palopo.

"Artinya gugatan perdata akan segera saya layangkan ke pengadilan. Ini bukan soal harga burger yang tidak seberapa, tapi hak saya sebagai konsumen," tegasnya.

Baca Juga: Polda Sulsel Janji Tuntaskan Korupsi Bansos Covid-19 Makassar dan Pengadaan CCTV Tahun Ini

Kata Erwin, pihak KFC berdalih bahwa kesalahan karyawannya yang menjual burger tidak sesuai dengan gambar, bukanlah persoalan yang berat. Makanya mereka menolak jika harus meminta maaf secara terbuka di media sosial.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More