Sementara untuk almarhumah AW, telah mendapat vaksinasi Sinovac dosis pertama pada tanggal 26 Oktober 2021. Kemudian dosis kedua pada tanggal 23 November 2021 di Puskesmas Patimpeng Bone.
Setelah melalui skrining, tak dijumpai adanya kontra indikasi. Pada tanggal 9 Desember 2021, sekitar 16 hari setelah vaksinasi, pasien berkunjung ke Poliklinik Puskesmas Salomekko dengan keluhan bengkak dan nyeri pada punggung belakang kanan.
Saat itu, AW mendapatkan pengobatan dan kontrol tanggal 13 Desember 2021. Sekitar 20 hari setelah vaksinasi dengan keluhan yang sama. Dokter puskesmas kemudian melanjutkan pemberian terapi obat Ibuprofen, dexametasone, dan vitamin C.
"Saat itu anak ini mulai sesak namun ringan. Pada tanggal 21 Desember 2021 atau sekitar 28 hari sore hari, pemeriksaan dokter puskesmas medapatkan kondisi anak tampak sesak dengan saturasi 55 persen tanpa oksigen," ujarnya.
Baca Juga: Vaksinasi Merdeka, Polda Metro Jaya Targetkan 2,2 Juta Anak di Jadetabek Divaksin COVID-19
Kata Martira, dokter menduga AW mengalami efusi pleura. Apalagi sang anak pernah mengalami diare saat usia 1 bulan.
Setelah itu orang tua memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak lebih lambat dibanding anak seusianya. AW disebut baru bisa berjalan tanpa bantuan saat usia 3 tahun dan hingga saat ini anak tampak lebih kecil dan lebih pendek dari anak seusianya.
"Almarhumah AW diduga mengalami penyakit jantung bawaan lahir. Jadi kematian S dan pelajar AW adalah koinsiden, tidak terkait dengan vaksinasi atau inkonsisten," tegas Martira.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dikabarkan meninggal dunia usai divaksinasi. Keduanya merasa tidak enak badan setelah menerima vaksin dosis kedua.
Kedua orang itu yakni Andi Nur Widya (13), warga Desa Gattareng dan Seleng (80) warga Dusun Batu Lappa Desa Samaenre Kecamatan Bengo.
Baca Juga: Heboh Sindikat Jual Beli Vaksin Booster di Surabaya, Tarifnya Rp250 Ribu
Andi Nur Widya (13) disebut meninggal tepat satu bulan pasca menerima vaksin dosis ke 2 di sekolah.
Berita Terkait
-
Mengenal KIPI, Kawasan Industri Hijau di Kaltara yang Digadang-gadang Terbesar di Dunia
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta