SuaraSulsel.id - Pemuda asal Sulawesi Tenggara, Steven Stenly, pendiri CV Best Farmer Indonesia, mengekspor biji kacang mete sebanyak 18 ton ke negara Vietnam.
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, pria kelahiran tahun 1994 tersebut berhasil membuktikan pada dunia. Bahwa anak muda Sultra juga mampu menjadi eksportir.
Meskipun perusahaannya masih baru dan masih tergolong pemula, sosok yang dikenal sebagai YouTuber ini membuktikan. Bahwa dirinya mampu berjuang dengan memanfaatkan peluang pasar yang ada khususnya pasar kacang mete.
"Tiga bulan saya fokus di ekspor ini, selama merintis banyak sekali rintangan dan masalah yang dihadapi. Tetapi saya yakin ini pasti berhasil. Saya sudah keliling Sultra untuk mencari produk unggulan dan akhirnya memutuskan ekspor kacang mete gelondongan," katanya, Minggu (2/1/2022).
Steven menyebut, 18 ton kacang mete yang diekspor ke Vietnam berasal dari petani jambu mete di beberapa kabupaten di Sultra, seperti Konawe Kepulauan, Buton, dan Kabupaten Muna.
Steven juga mengatakan, kacang mete merupakan produk unggulan di Sultra. Meskipun masih ada hasil perkebunan unggulan lainnya seperti kelapa dan turunannya, namun menurutnya, kacang mete Sultra jauh lebih baik kualitasnya dibanding daerah lain di Indonesia seperti di NTB. Apalagi Sultra merupakan penghasil kacang mete terbaik di dunia.
"Tiga bulan terakhir ini saya fokus mencari pasar kacang mete di luar negeri," ucapnya.
Lebih lanjut, kata dia, pasar kacang mete di luar negeri sangat bagus, banyak permintaan kacang mete dari India dan Vietnam.
Apalagi saat ini pembeli asal India sudah ada di Kendari. Siap membeli hasil perkebunan kacang mete Sultra.
Baca Juga: Pengusaha: Larangan Ekspor Batu Bara Bisa Sebabkan Sengketa
Selain itu, untuk satu kontainer kacang mete, dirinya melibatkan banyak petani, dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Pasalnya, Pemda di Sultra terus mendorong lahirnya generasi muda, yakni anak-anak milenial untuk lebih memperhatikan sektor pertanian, terutama komoditas perkebunan.
"Saya targetkan di tahun 2022, saya bisa tembus pasar China, dengan mengeskpor 50 kontiner dalam setahun," ungkapnya.
Steven berharap, ekspor di akhir tahun 2021 mampu memberi semangat bagi anak muda di Sultra. Juga menjadi contoh yang baik, sehingga anak muda di Sultra bisa membuktikan bahwa mereka pun mampu menembus pasar internasional.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menggelar kegiatan gebyar ekspor serentak dilaksanakan melalui 33 pintu ekspor secara hybrid yang dipusatkan di Terminal Peti Kemas-Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar pada Kamis (30/12/ 2021).
Dalam menyukseskan Gebyar Ekspor, Karantina Pertanian Kendari bersama Gubernur Ali Mazi dan Kapolda Sulawesi Tenggara, Irjen Pol. Drs. Teguh Pristiwanto, melakukan pelepasan ekspor komoditas pertanian sebanyak 18 ton milik CV Best Farmer Indonesia yang merupakan perusahaan asal Sultra, dengan nilai barang mencapai Rp 333.685.000 melalui pelabuhan Peti Kemas New Port Kendari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
1,4 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan di Kendari: Negara Rugi Miliaran Rupiah!
-
Kronologi Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp1,35 Triliun
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar
-
Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan