SuaraSulsel.id - Keberadaan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis di Kota Makassar seakan tidak ada habisnya. Belakangan, mereka kembali ramai di sejumlah ruas jalan.
Seperti yang terlihat di Jalan Lamadukelleng, Selasa (28/12/2021), sejumlah anak jalana tampak masuk ke warung kopi menawarkan tisu.
Mereka secara bergantian mendekati pengunjung dan terang-terangan meminta uang kepada pengunjung warkop.
Keberadaan Anjal atau gepeng juga kerap terlihat di persimpangan Jalan lampu merah di Kota Makassar. Kondisi yang sama juga terjadi di persimpangan Jalan Boulevard dan AP Pettarani.
Baca Juga: Kapal Wisata Terbakar di Makassar
Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Muhyiddin Mustaqim mengaku masih terus melakukan pengawasan. Terhadap keberadaan pengemis di Kota Makassar. Tim Zero Anjal disebutnya, masih terus berpatroli.
Namun dia mengemukakan, saat ini tim gabungan yang terdiri dari Dinsos dan Satpol PP Kota Makassar itu saat ini juga tengah fokus melakukan razia Pekerja Seks Komersial (PSK) atau aksi prostitusi. Sehingga tidak lagi fokus mengawasi keberadaan anjal gepeng.
“Kita tetap beroperasi melakukan pengawasan, apalagi menjelang akhir tahun ini. Cuma kan ini tim sama dengan Satgas Raika, jadi selain mengawasi anjal gepeng juga prokes dan lain-lain,” kata Muhyiddin.
Kendati begitu, Muhyiddin tak menampik memang masih ada sejumlah ruas jalan yang kini kembali dijadikan lokasi strategis bagi anjal gepeng. Makannya, ia akan tetap melakukan pemantauan menjelang akhir tahun ini.
Apalagi biasanya pada perayaan Natal dan tahun baru (Nataru) kerap dijadikan momentum bagi anjal gepeng untuk mengais rupiah. Bahkan banyak juga yang datang dari daerah-daerah tetangga Kota Makassar.
Baca Juga: Kapal Pariwisata Kementerian Perhubungan Terbakar di Pantai Losari Makassar
“Sampai akhir tahun ini kita akan tetap awasi dan tim tetap jalan. Banyak yang sudah kita razia itu. Intinya kita jalan terus,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Mengintip TPA Tamangapa, TPA Terbesar di Pulau Sulawesi
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Ciri Orang Bermental Pengemis dan Tidak Perlu Dikasihani
-
Promo Kuliner Khusus Nasabah BRI di Makassar: Dari Kopi Hingga Steak, Diskon Hingga 20%!
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial
-
Unhas Pecat Mahasiswa FIB yang Bela Korban Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan