Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 24 Desember 2021 | 14:24 WIB
Gus Yahya vs Kiai Said [Foto: Istimewa]

SuaraSulsel.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Akhmad mengatakan, terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026, bentuk kuatnya aspirasi untuk melakukan regenerasi kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU).

"Gus Yahya adalah simbol kekuatan kader muda NU," kata Rumadi, di Bandar Lampung, Jumat 24 Desember 2021.

Menurut Rumadi, sosok Gus Yahya bukan asing lagi bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin.

"Beliau pernah menjadi Wantimpres. Tentunya Pemerintah sangat senang dengan terpilihnya Gus Yahya ini," ujarnya.

Baca Juga: Jadi Ketum PBNU, Gus Yahya: Yang Patut Dipuji Adalah Kiai Said Aqil

Rumadi berharap, di bawah kepemimpinan Gus Yahya, NU terus menjaga khittahnya. Sebagai organisasi sosial keagamaan yang menjaga keislaman dan keindonesiaan.

Ia juga meminta, NU terus bekerjasama dengan Pemerintah. Bukan hanya menjaga NKRI dan mensejahterakan rakyat, tapi juga menjadi pilar untuk memperkuat agenda nasional pemerintah terkait moderasi beragama.

"NU organisasi yang supportif terhadap pemerintah. Sejauh kebijakan pemerintah sejalan dengan prinsip-prinsip NU," tegasnya.

Seperti diketahui, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2021-2026. Dalam pemilihan yang dilakukan dalam Muktamar NU ke-34, yang digelar di Lampung, Jumat (24/12).

Gus Yahya mengantongi 337 suara, unggul dari calon inkumben yakni KH. Said Aqil Siradj yang hanya mendapatkan 210 suara. Adapun satu suara tidak sah.

Baca Juga: Kalah dari Gus Yahya, Said Aqil: Mari Kita Bergandengan Tangan Untuk Membesarkan NU

Load More