SuaraSulsel.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan meminta jamaah umrah bersabar. Karena rencana berangkat ke tanah suci tertunda. Atas aturan larangan sementara perjalanan keluar negeri hingga tahun 2022. Guna menekan penyebaran virus Omicron.
"Ini demi keselamatan kita. Kan satu pintu kemarin sama dengan pemerintah (larangan ke luar negeri). Kita harus ikut sesuai aturan," ujar Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel Ali Yafid saat dihubungi di Makassar, Selasa 21 Desember 2021.
Menurut dia, penundaan keberangkatan tersebut seusai dengan instruksi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, sehingga harus mengikuti regulasi dari pemerintah.
Ali pun menyebutkan, untuk jamaah umrah di Sulsel tercatat mendaftar sejak 2019 hingga 2020 sebanyak 34.639 jamaah Namun rencana yang siap diberangkatkan seusai daftar atau list sekitar 3.000-orang.
Baca Juga: Partai Pengusung Sudah Punya Calon Kuat Wakil Gubernur Sulsel
"Kemarin, kita sudah siap sekali berangkat, pada 2 Februari, tapi langsung ditutup. Pesawatnya sudah ada bahkan tiket juga sudah ada, tapi langsung dibatalkan," kata Ali yang saat ini sedang berada di Jakarta.
Menanggapi atas keberangkatan ibadah Umrah, awalnya secara perdana pada 23 Desember 2021, kata Ali, sudah ada himbauan dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, bahwa pelaksanaan umrah ditunda dan akan dijadwalkan kembali. Namun pihaknya belum mengetahui tanggal berapa, karena diundur tahun 2022.
"Karena itu, bukan murni dari kita (pembatalan), itu instruksi presiden harus menjaga diri, karena ada virus baru omicron, itu dihindari agar tidak mewabah di Indonesia. Kita mesti bersabar dulu lah," ujarnya.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief melalui siaran persnya mengatakan, keputusan ini diambil usai adanya imbauan dari Presiden RI dan arahan Menteri Agama agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, serta setelah pihaknya menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi COVID-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik," terang Hilman di Jakarta, Sabtu 18 Desember 2021.
Baca Juga: Ini Wajah Warga Sulsel Mengaku 16 Kali Terima Suntikan Vaksin Covid-19
Menurutnya, secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri. Meski ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," kata Hilman. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 128 GB, Terbaik Juni 2025
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
Terkini
-
Hapus Dosa 2 Tahun, Apa Itu Puasa Arafah? Niat dan Waktu Melaksanakan
-
Jangan Tertipu! Ini Bahaya Rokok Elektrik
-
Sulsel Jadi Pilot Project Koperasi Merah Putih Garuda Asta Cita Nusantara
-
"Sahabat Kecil.. Sudah Tidak Ada": Kisah Sultan, Bocah yang Lagunya Bikin Banjir Air Mata di Toraja
-
TPPU Syahrul Yasin Limpo: Jejak Uang Haram Masih Didalami