SuaraSulsel.id - Direktur Eksekutif Jurnal Celebes Mustam Arief mengatakan, tumpang tindih pengelolaan lahan menjadi salah satu penyebab terjadinya deforestasi. Termasuk di Sulawesi Selatan yang deforestrasinya mencapai 66.158,64 hektare sejak 2012 hingga 2019.
"Sulsel merupakan salah satu provinsi yang juga mengalami persoalan deforestasi dan degradasi kawasan hutan," kata Mustam di Makassar, Minggu 12 Desember 2021.
Dia mengatakan dengan total deforestasi Sulsel mencapai 66.158,64 ha. Jika dirata-ratakan maka laju deforestasi di Sulsel setara 1,1 ha setiap jam.
Dalam sektor pertambangan misalnya, lanjut dia, ekosistem hutan yang paling terancam adalah wilayah sebelah utara Sulsel yaitu Luwu Raya (Kabupaten Luwu, Luwu Timur dan Luwu Utara).
Sementara total luas ekosistem hutan yang telah dibebani izin usaha pertambangan di Luwu Raya mencapai 97.960 ha. Dalam hal ini, aspek perizinan dan penegakan hukum menjadi penting untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal itu, kepatuhan terhadap perizinan dilakukan. Guna memastikan bahwa kegiatan yang berlangsung di hutan sesuai dengan lahan yang ditunjuk melalui rencana tata ruang, dan mematuhi undang-undang lingkungan, peraturan dan kewajiban.
Sementara dalam konteks penegakan hukum berkaitan dengan mekanisme untuk memastikan kepatuhan izin dan peraturan yang berfungsi untuk menjaga dan melindungi kondisi dan kawasan hutan, lahan ekosistem penting serta masyarakat lokal ataupun masyarakat adat yang bergantung pada sumber daya tersebut.
Di sisi lain sudah banyak penelitian dan kasus yang mengungkap bahwa Indonesia saat ini sedang menghadapi beragam masalah terkait pengelolaan hutan yang tidak berkelanjutan, sehingga mengakibatkan terjadinya deforestasi dan degradasi.
Penyebab utamanya adalah alih fungsi lahan untuk perkebunan, pertambangan dan pertanian untuk kepentingan industri ekstraktif di kawasan hutan.
Baca Juga: PLN Sulsel Makin Gencar Sosialisasi Penggunaan Kompor Listrik
"Kerusakan hutan tersebut telah mengakibatkan terjadinya bencana ekologi dan konflik sosial di hampir seluruh wilayah Indonesia," ujar Rustam.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melansir bahwa Indonesia mengalami laju deforestasi yang cukup signifikan tahun 1990-an hingga awal 2000-an.
Dalam dua dasawarsa itu, hutan Indonesia berkurang antara 1,7 juta sampai 2 juta hektare setiap tahun. (Antara)
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
-
Onitsuka Tiger Buatan Jepang vs Indonesia: Apa Sih Bedanya? Ini Ulasannya
-
Fenomena Rohana dan Rojali Sampai Kuping Bos OJK
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
Terkini
-
Pemprov Sulsel Kirim Tenaga Kesehatan Layani Warga Kepulauan Pangkep dan Selayar
-
Nasdem Gelar Rakernas di Sulsel, Rusdi Masse Temui Andi Sudirman
-
Sekda Sulsel Bagikan Inspirasi Kepemimpinan untuk ASN
-
Peluru Nyasar Teror Rumah Warga Makassar: Anak-Anak Nyaris Jadi Korban!
-
6 Masalah Penting Harus Dituntaskan Rektor Unhas Periode 2026-2030