SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menggandeng Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Palu-Poso. Menanam kurang lebih 25 ribu bibit bambu di bantaran sungai. Untuk konservasi pada 2022.
"Sasaran penanaman bibit bambu ke depan adalah bantaran sungai di Palu," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid di Palu, Senin 13 Desember 2021.
Ia menjelaskan penanaman bibit bambu sebagai upaya pemerintah setempat menghijaukan kawasan perkotaan. Sekaligus bagian dari upaya untuk memenuhi 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) di Palu.
Dari aspek lingkungan, bambu memiliki manfaat yang baik terhadap lingkungan, dan dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi lingkungan karena kemampuannya dinilai dapat menjaga ekosistem air.
Dengan manfaat itu, Pemkot Palu memilih tanaman ini sebagai salah satu tanaman penghijauan untuk keberlangsungan lingkungan jangka panjang."Tanaman apa saja yang bisa menghijaukan Palu akan kami gunakan dan tentunya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Hadianto.
Peran BPDAS Palu-Poso dalam melakukan konservasi terhadap aliran sungai, katanya, sejalan dengan salah satu misi Pemkot Palu membangun kembali tatanan lingkungan yang aman dan nyaman dengan dukungan infrastruktur berketahanan terhadap bencana.
Oleh karena itu, pembangunan di sektor lingkungan hidup diimplementasikan dalam program Palu bersih, nyaman, aman dan hijau dengan skema Adipura untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan secara holistik.
"Membangun kesadaran kebersihan dibutuhkan sinergi semua pihak. Untuk mendorong motivasi itu maka kami menggunakan instrumen Adipura. Bagi kami Adipura sebagai motivasi bagi daerah untuk menggugah kesadaran masyarakat meningkatkan kebersihan lingkungan agar kota ini teduh, hijau dan dapat dinikmati semua orang," ungkap Hadianto.
Wali Kota menambahkan, untuk mendukung program pembangunan di sektor lingkungan hidup, Pemkot Palu juga melakukan pemetaan kampung tematik sesuai dengan potensi masing-masing wilayah yang dikelola secara secara arif dan bijak sekaligus mendorong pemanfaatan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif untuk digunakan bercocok tanam.
"Program ini tujuannya adalah agar Palu layak menjadi ibu kota. Kota ini harus bersih dan didukung dengan masyarakat yang tertib. Kalau tidak ada target sulit menggerakkan semua komponen, maka dibutuhkan sesuatu untuk menstimulus," kata Hadianto. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam
-
Penampakan Sabu 3 Kg di Bandara Mutiara Palu
-
BPJS Diblokir! Nenek Penerima Bansos Ini Dituduh Judi Online
-
Suara Kritis dari Zona D Penjaringan Rektor Unhas: Kampus Hijau, UKT Adil, dan Dosen S3
-
Kantor Penghubung Sultra Digembok! Mahasiswa Jakarta Dilaporkan ke Polisi