Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 11 Desember 2021 | 14:08 WIB
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Monumen Korban 40 Ribu Jiwa di Makassar, Sabtu 11 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman ikut membantu memapah salah seorang veteran. Saat berjalan menuju kursi. Pada sesi penyerahan talih asih di Monumen Korban 40 Ribu Jiwa, Jalan Langgau, Kota Makassar, Sabtu 11 Desember 2021.

Andi Sudirman beserta Forkopimda ikut menyerahkan bingkisan talih asih kepada legiun veteran Indonesia dan cacat veteran Republik Indonesia. Ia pun tampak turut berbincang-bincang dengan para veteran yang hadir.

Dalam sambutannya, Andi Sudirman menyampaikan momentum ini mengingatkan pada perjuangan para pahlawan-pahlawan pada 11 Desember 1946.

Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, ia pun mengucapkan terima kasih kepada para TNI-Polri dan jajaran Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan seluruh elemen masyarakat yang selalu bersatu dan bergotong royong di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kunker ke Makassar, Komisi XI Gelar Pertemuan dengan OJK dan BI

"Momentum ini untuk mengingat kembali peristiwa yang terjadi 75 tahun yang lalu tepatnya 11 Desember 1946 silam dan juga beberapa hari di antaranya yang terjadi di beberapa daerah yang merupakan hari-hari dalam satu kesatuan korban 40.000 jiwa," ucapnya saat bertindak sebagai Inspektur pada Upacara Peringatan Korban 40.000 Jiwa Rakyat Sulsel ke-75 Tahun.

"Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum sebagai generasi kita untuk terus melanjutkan perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa yang bersama-sama membangun serta memulihkan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19. Agar tercapainya cita-cita luhur pahlawan. Yakni dalam menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia seutuhnya," jelasnya.

Menurutnya, kemerdekaan ini tidak diraih dengan cuma-cuma. Melainkan dengan pengorbanan para pahlawan.

"Berapa banyak pejuang-pejuang kemerdekaan yang telah gugur di medan perang yang dibunuh dengan cara yang tidak manusiawi. Para pahlawan mengorbankan jiwa dan raga," ungkapnya.

Saat ini, bukan lagi melawan penjajah, kata dia, melainkan bagaimana persatuan kita perang melawan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Tekan Pandemi, Jokowi: Alhamdulillah Perjuangan Kita Tidak Sia-sia

"Peringatan korban 40.000 jiwa ini harus dijadikan contoh pelajaran bahwa dengan kegigihan, berjuang dan semangat pantang menyerah para pahlawan. Harus dapat menginspirasi kita semua dalam menanggulangi pandemi Covid-19," ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat Sulsel untuk bahu-membahu serta bergotong-royong untuk berkontribusi aktif dalam melakukan vaksinasi Covid-19.

"Mari bergotong-royong melakukan vaksinasi, sebagaimana para pahlawan kita bergotong-royong dalam merebut kemerdekaan dengan pengorbanan jiwa raga. Saat ini kita diuji untuk bersatu melakukan vaksinasi dan melakukan proses pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan. Ini menjadi tantangan kita sebagaimana target bapak Presiden Jokowi untuk mencapai 70% hingga akhir tahun 2021," katanya.

Untuk diketahui, peringatan ini menjadi momen bagi seluruh masyarakat Sulsel untuk memperingati perjuangan para pahlawan kita sejak 75 tahun silam.

Hari Korban 40 Ribu Jiwa di Sulawesi Selatan diperingati setiap tanggal 11 Desember. Adalah peristiwa pembantaian ribuan rakyat sipil di Sulawesi Selatan dilakukan oleh pasukan Belanda Crops Spesiale Troepen dibawah Komandan Raymond Paul Pire Westerling.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto juga menyerukan agar warga tetap menjaga diri dari serangan Covid-19.

“Perjuangan hari ini adalah perjuangan melawan pandemi. Terlebih saat ini kita bersiap menghadapi serangan varian baru Covid-19. Olehnya itu menaati prokes adalah salah satu bentuk melanjutkan perjuangan," tegas Danny Pomanto.

Load More