SuaraSulsel.id - Dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab di jalan poros Desa Labasa, Kecamatan Tongkuno Selatan, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dikeluhkan Sopir Damri rute Kendari – Mawasangka Kabupaten Buten Tengah (Buteng).
Menurut penuturan salah seorang sopir Damri, Abdul Haris mengaku pungli ini sudah berlangsung sekitar satu bulan. Ia mengaku kerap kali melintas dimintai uang seratus ribu rupiah oleh oknum yang tidak dikenalnya.
“Setiap hari kami lewat di jalan itu, biasa kami dimintai Rp100 ribu sekali lewat, kalau untuk pulang pergi (PP) jadi Rp200 ribu. Saya tidak tahu orangnya (oknum pungli) karena biasa beda-beda,” ucapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (9/12/2021) sebagaimana diwartakan sultrakini – Jaringan Suara.com.
Karena pungli ini, ia dan sopir lain merasa dirugikan, pasalnya uang yang disetorkan tersebut berasal dari kantong pribadi milik sopir itu sendiri ditambah lagi dengan sepinya penumpang akibat pandemi Covid-19.
“Selama ini kita bingung juga, kita melapor begitu-begitu saja (tidak ada tindakan dari pihak berwenang) belum ada perubahan sampai sekarang. Harapan saya secepatnya dilakukan tindakan karena kita sudah setengah mati dengan keadaan saat ini,” tuturnya.
Adapun Manager Usaha Perum Damri Kantor Cabang Kendari, Dadang Rahmat mengaku pihaknya telah mengadukan hal tersebut kepada dinas terkait apa yang terjadi di Labasa namun sampai saat ini belum ada perubahan.
“Saya mau melapor ke pihak berwajib namun masih minim atau kurang alat bukti seperti bukti video dan foto bahwa benar sopir kami mengalami pungli,” terangnya, saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (9/12/2021).
Kendati demikian, walau dengan berbagai resiko yang dihadapi pihaknya memastikan akan terus mengoperasikan armada Damri tersebut.
“Saya harap hal ini dapat segera kondusif dan diselesaikan karena kasihan pengemudi kami di lapangan sebab ini juga menjadi kendala operasional dari Perum Damri,” tandas Dadang.
Berita Terkait
-
Terdakwa Ungkap Ada Intervensi dari Tahanan Korupsi Jika Tolak Duit Pungli: Dia Tahu Jumlah Anak dan Alamat Saya
-
Terdakwa Pungli Rutan KPK Ungkit Pernah Rawat Tahanan Sakit Parah: Buang Air Kecil Saja Tak Bisa
-
Sampai Nangis di Persidangan, Terdakwa Pungli Rutan KPK Menyesal Ikut Peras Tahanan Korupsi
-
10 Link Download Mod Map BUSSID Truk Sulawesi, Bebas Pilih Hino, Fuso atau Dutro!
-
Lowongan Magang DAMRI untuk Jenjang S1 dan D3, Ini Syaratnya
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis