Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 09 Desember 2021 | 15:50 WIB
Anggota kelompok muslim India di Nizamuddin, New Delhi memakai masker dan menenteng tas pada Selasa (31/3/2020) (Reuters).

Aksi kelompok Hindu sayap kanan yang terus melancarkan protes terhadap umat Islam yang melakukan salat Jumat di ruang publik di Gurugram berjarak satu jam dari ibu kota India, New Delhi menyebabkan kemarahan dan kecemasan di kalangan minoritas.

Jumat lalu, para demonstran memarkir belasan truk di salah satu tempat ibadah Muslim India di Sektor 37 Gurugram. Kawasan yang dikenal dengan nama lamanya Gurgaon, di negara bagian utara Haryana.

Wilayah tersebut dipimpin Partai Bharatiya Janata, pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Ketika sekelompok Muslim tiba untuk salat Jumat, tiba-tiba kerumunan pria Hindu mulai meneriakkan slogan-slogan keagamaan. Termasuk Salam Tuhan Ram, mencela para jemaah, dan mengatakan bahwa salat tidak akan diizinkan. Aksi tersebut dilakukan di hadapan aparat keamanan setempat.

Baca Juga: Helikopter Militer yang Ditumpangi Kepala Pertahanan India Jatuh, Tewaskan 4 Orang

Seperti diketahui, Gurugram merupakan rumah bagi 1,1 juta orang. Menurut sensus 2011, Gurugram adalah pusat keuangan dan teknologi. Banyak perusahaan multinasional memiliki kantor di sana. Kurang dari 5 persen penduduknya beragama Islam.

Gurugram dihadapkan pada persoalan kurangnya fasilitas masjid untuk ibadah umat Islam. Para Muslim Gurugram melaksanakan salat Jumat mereka di taman-taman atau lahan kosong selama bertahun-tahun dengan persetujuan dari pihak berwenang.

Setidaknya ada 100 tempat digunakan untuk kegiatan ibadah Salat Jumat.

Load More