SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Gowa ikut menandatangani Pakta Integritas Pencegahan Perkawinan Anak di Sulawesi Selatan.
Penandatanganan dihadiri Penjabat Sekretaris Kabupaten Gowa, Kamsina. Berlangsung di Hotel Claro Makassar, Selasa 7 Desember 2021.
Kamsina mengatakan, penandatanganan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah. Khususnya Kabupaten Gowa untuk mencegah pernikahan anak. Sebab, pernikahan anak ini memiliki dampak yang sangat buruk. Bagi generasi anak di masa akan datang.
Salah satunya, menurut Kamsina, dampak dari dari perkawinan anak adalah pendidikan. Dimana anak yang menikah tentu akan putus sekolah. Sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan.
Baca Juga: Nenek 70 Tahun di Bali Ini Kehilangan 5 Anak Babi Peliharaannya Saat Bangun Tidur
"Melalui kegiatan penandatanganan pakta integritas ini, saya berharap perkawinan anak ini khusus di Kabupaten Gowa bisa dicegah," harapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa, Kawaidah Alham menjelaskan, dampak perkawinan anak tidak hanya bagi pendidikan. Pernikahan anak juga akan berdampak pada kesehatan.
Dampak pada kesehatan, kata Kawaidah Alham, sangat berpotensi menyebabkan kematian. Saat melahirkan baik bagi bayi maupun ibu, dan pernikahan anak dapat menyebabkan anak yang dilahirkan stunting atau tumbuh kerdil.
"Dampak lainnya dari segi kesehatan adalah bisa menyebabkan ibu meninggal pada saat melahirkan, kemudian anak yang dilahirkan meninggal. angka kematian ibu dan anak tinggi. Kemudian salah satu yang paling penting adalah adanya stunting karena salah satu penyumbang stunting terbesar itu adalah pernikahan di usia anak," ungkapnya.
Kawaidah menyebutkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Gowa terus berupaya melakukan pencegahan pernikahan anak. Seperti terus melakukan sosialisasi dampak dari pernikahan anak dan terus mendorong pembuatan regulasi.
Baca Juga: Orangtua, Begini Cara Tepat Mengenal Bakat dan Minat Anak Sejak Dini
"Selain sosialisasi, kami mendorong untuk semua desa membuat Peraturan Desa tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Termasuk pencegahan perkawinan usia anak. Kemudian kita juga sudah membuat Strategi Daerah (Strada) tentang pencegahan perkawinan anak," jelasnya.
Berita Terkait
-
Lisa Mariana Pamer Foto Terbaru, Akui Tubuhnya Overweight dan Baru Melahirkan Anak Kedua
-
Kehidupan Anak yang 'Dijual' Online: Tren Parenting atau Eksploitasi Terselubung?
-
7 Momen Haru Kiwil Bertemu Anak-anaknya dari Meggy Wulandari, Bertahun-tahun Berpisah
-
Perjuangan Anak Terima Fakta Ruben Onsu Mualaf: Sekuat Itu...
-
Sandal Jepit Lily Anak Nagita Slavina Bikin Kaget: Ukuran Minimalis, tapi Harganya Maksimalis
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok