Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 06 Desember 2021 | 09:29 WIB
Warga jual babi Rp 35 Juta per ekor di Lembah Baliem, pegunungan Jaya Wijaya, Papua [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Sebuah video di media sosial menunjukkan mahalnya harga babi di Papua. Video itu dibagikan oleh akun instagram Forum Toraja.

Dalam video itu, seorang anggota Brimob yang sedang bertugas di Lembah Baliem, pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Bertemu dengan lima orang warga yang melintas. Mereka terlihat membawa seekor babi hitam dewasa.

Polisi yang belum diketahui namanya itu langsung menanyakan harga babi tersebut. Namun, ia terkejut ketika warga menjawabnya.

"Wah, mau jual babi kah? Berapa itu kalau dijual?," tanya polisi.

Baca Juga: Satgas Nemangkawi Tembak Penjual Amunisi di Papua Dengan Timah Panas

"Ya 30-an Rp35 juta ini," jawab warga tersebut.

"Wah mahal sekali e. Wah, mahal disini babi e kaka ya," respon polisi tersebut.

Warga tersebut mengaku walau mahal, babi tersebut tetap laku. Bahkan sudah ada yang menawarnya sebelum dijual.

Salah satu warganet, Junita mengaku kaget mendengar harga babi di Papua. Selama ini yang ia tahu harga babi paling mahal itu ada di Toraja, Sulawesi Selatan.

"Ternyata di Papua lebih mahal bahkan 10 kali lipat dari Toraja. Di Toraja harga Rp3-5 juta saja babinya sudah besar sekali," tulisnya.

Baca Juga: SMAN 1 Oksibil Di Pegunungan Bintang Papua Ludes Dibakar OTK

Warganet lainnya, Ilyas Karaeng menuliskan bahwa harga babi di pegunungan Papua memang sangat mahal. Disana, babi jadi simbol perekonomian warga.

Masyarakat Papua juga menjadikan babi sebagai santapan wajib setiap ada acara adat. Bahkan jadi simbol status sosial masyarakat.

Tidak heran, rata-rata perantau di Papua menjadikan beternak babi sebagai salah satu mata pencaharian mereka. Apalagi merawatnya tidaklah susah.

Babi hanya dibiarkan berkeliaran di jalanan. Bahkan kebun untuk mencari makan sendiri. Namun ditandai.

"Asal jangan ditabrak. Kalau ditabrak, diganti rugi dua kali lipat dari harga Rp30 juta. Beda lagi kalau babi betina, harus ganti rugi dihitung dari jumlah puting susunya," jelas Ilyas yang mengaku tinggal di Papua.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More