Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 30 November 2021 | 16:40 WIB
Ilustarsi perdagangan manusia (Pixabay)

SuaraSulsel.id - Tiga anak dibawah umur ditemukan menjadi korban perdagangan manusia di Kota Makassar. Ketiga korban mengaku berasal dari Kabupaten Gowa. Masih berusia 12 dan 15 tahun.

Korban terjaring razia Dinas Sosial Kota Makassar di sebuah penginapan di kawasan Panakkukang, Kota Makassar, Sabtu 27 November 2021.

Kepada petugas, anak belasan tahun ini mengaku melayani pria hidung belang hampir setiap hari. Sesuai perintah dari mucikari.

Mengutip Fobiz.id -- jaringan Suara.com, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Muhyiddin mengatakan, tiga korban adalah siswa SMP. Namun putus sekolah.

Baca Juga: Dugaan Pembegalan, Pelemparan Bus Oleh OTK Kembali Marak di Sulsel

Sedihnya, mereka dipekerjakan oleh muncikari yang juga masih belum dewasa.

"Mucikarinya laki-laki dibawah umur juga," ungkap Muhyiddin.

Setelah mendapatkan informasi dari korban, petugas dari Dinas Sosial bersama Anggota Satpol PP Kota Makassar serta polisi melanjutkan pengembangan.

Dimana pengakuan korban, masih banyak perempuan yang usianya sama dengan mereka menjadi korban perdagangan manusia di Kota Makassar.

Ilustrasi korban perdagangan manusia [shutterstock]

Mereka mengaku banyak anak usia belasan tahun jadi PSK di Makassar.

Baca Juga: Eks Sekretaris Dinas PUTR Pemprov Sulsel Divonis 4 Tahun Penjara

"HP sudah kami sita, jadi akan dipantau,” tegasnya.

Muhyiddin menambahkan, lima pasang lainnya yang terjaring razia adalah pasangan yang berpacaran.

“Mereka telah diserahkan ke orangtua masing-masing untuk diedukasi,” tuturnya.

Sementara anak korban perdagangan akan dilakukan pendampingan. Akan direhabilitasi di Panti Rehabilitasi Sosial Mattirodeceng.

Load More