SuaraSulsel.id - Kasus pelaporan terhadap dua orang jurnalis kampus dari Unit Penerbitan Penulisan Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia atau UPPM UMI menyita perhatian sejumlah pihak.
Pimpinan Kampus UMI Makassar menyebut bahwa kedua mahasiswa tersebut dilaporkan oleh pihak perusahaan pemilik alat berat ekskavator. Pelapor merasa menjadi korban dari penganiayaan dan pengrusakan mahasiswa.
"Kan yang melapor itu bukan pihak UMI. Yang melapor itu adalah korban dan orang pihak perusahaan alat berat itu. Bukan kita yang melapor itu, bukan," kata Koordinator Tim Hukum UMI Makassar, Prof Sufirman Rahman saat dikonfirmasi SuaraSulsel.id, Selasa 9 November 2021.
Sufirman menjelaskan, dalam kasus ini pihaknya memang tidak memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi proses penyelidikan. Tetapi, karena orang yang dilaporkan adalah mahasiswa UMI Makassar yang masing-masing diketahui bernama Ari Anugrah dan Sahrul Pahmi, sehingga pimpinan kampus tidak akan diam begitu saja.
Baca Juga: Peringatan Hut ke-414 Kota Makassar
Menurut Sufirman, pimpinan kampus akan berusaha membangun komunikasi dengan pihak kepolisian. Agar kasus itu dapat segera diselesaikan dengan cara baik-baik dan tidak sampai diproses di pengadilan.
"Kita perhatiin, artinya bahwa sebagai anak-anak kita tentu kita juga merasa bagaimana agar anak-anak kita itu bisa diringankan atau apalah, mungkin pihak UMI kalau adik-adik mahasiswa memang butuh bantuan atau tanpa diminta pun tentu kita akan melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian. Ini kan mahasiswa," jelas Sufirman.
Sufirman mengungkapkan bahwa pihaknya memang menghargai proses hukum yang dilakukan polisi. Namun di sisi lain, pihaknya juga cukup prihatin dengan dua mahasiswa UMI Makassar yang dilaporkan tersebut. Penyebabnya, karena proses studi mereka dapat menjadi terganggu akibat pelaporan kasus itu.
"Jangan sampai proses studinya itu terganggu. Kita siaplah bagaimana pun anak-anak kita ini kan. Kita merasa juga jeleknya kalau anak-anak, kita juga akan melakukan suatu langkah-langkah yang terbaik buat mereka," ungkap Sufirman.
Sufirman menerangkan pelaporan kasus ini bermula dengan aksi penolakan penggusuran Sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UMI Makassar pada 16 Oktober 2021. Menurut dia, penggusuran Sekretariat UKM UMI Makassar tersebut sudah sesuai dengan prosedur.
Baca Juga: Vaksin Pfizer di Kota Makassar Mencair di Ruang Penyimpanan
Alasan pimpinan kampus ingin merobohkan Sekretariat itu karena menganggap tempat tersebut sudah kumuh dan ingin diganti dengan yang baru.
Berita Terkait
-
Abidzar Ultah, Kenang Momen Menyentuh Rayakan Bareng Uje Dulu: 12 Tahun Nggak Bareng...
-
Umi Pipik Dihina, Abidzar Al Ghifari Bertindak Tegas! Ini Langkah Hukum yang Diambil
-
Pernyataan Umi Pipik Usai Abidzar Al Ghifari Somasi Netizen yang Hina Dirinya
-
Fokus Perbaiki Sikap dan Cara Berpakaian, Abidzar Al Ghifari Rehat Sementara dari Dunia Akting
-
Kronologi Abidzar Al Ghifari Somasi Penghina Umi Pipik, Mantap Ambil Langkah Hukum
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin