SuaraSulsel.id - Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jusuf Kalla (JK) berpandangan, fasilitas haji di Makkah saat ini jauh lebih baik dibanding pelaksanaan haji sebelumnya.
Sehingga ia berharap, kuota haji bisa bertambah 4 hingga 5 juta setiap tahunnya dibanding kuota haji sebelumnya. Penambahan kuota tersebut akan berdampak pada waiting list calon jamaah haji Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) masa bakti 2021-2026 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (06/11/2021).
Seperti diketahui, lanjut JK, jumlah waiting list atau daftar tunggu haji di Indonesia rerata 30 tahun.
“Kalau di jawa rata-rata 20 tahun menunggu. Tapi di Sulawesi sampai 40 tahun menunggu. Jadi kalau mendaftar di usia 20 tahun. Nanti naik hajinya setelah berusia 60 tahun,” kata JK.
Lebih lanjut JK menilai, salah satu syarat utama dari pelaksanaan haji adalah persoalan kuota. Jika kuota tak bisa dipenuhi oleh Arab Saudi, maka persyaratan lainnya tetap tidak bisa menjadi jaminan untuk naik haji.
“Ada empat syarat untuk naik haji, yakni keimanan, keuangan, kesehatan dan terakhir kuota. Walaupun tiga syarat terpenuhi tapi kuotanya penuh tetap tak bisa naik haji," imbuh JK .
Pada kesempatan sama, JK memiliki harapan besar kepada pengurus IPHI yang baru. JK berpesan agar IPHI harus menjadi organisasi yang bermanfaat bagi para calon jamaah haji Indonesia. JK yang menceritakan pengalaman hajinya itu menilai bahwa pelaksanaan ibadah haji semakin baik.
Namun yang paling penting bahwa berhaji juga perlu menjaga keselamatan. Sehingga berhaji butuh persiapan, baik kesehatan maupun persiapan soal pengetahuan.
Baca Juga: 7 Potret Lawas Vanessa Angel Bersama Rekan Artis, Kesayangan Sejak Dulu
“Tentu saja kita berharap IPHI bisa menjalankan tugasnya untuk memberikan pengalamannya dan pengetahuannya kepada calon-calon haji disamping agar jamaah bisa jadi haji mabrur,” ungkap JK.
Jusuf Kalla berharap, pelaksanaan ibadah haji bisa kembali normal di tengah pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla menyebutkan, pelaksanaan ibadah haji dua tahun terakhir memang tidak segampang dengan pelaksanaan haji-haji sebelumnya.
Selain karena pandemi, juga berpengaruh kepada kuota calon jemaah haji Indonesia yang masuk dalam daftar tunggu.
“Olehnya itu kita sangat berharap mulai tahun depan, pelaksanaan ibadah haji bisa kembali berjalan normal,” harap Mantan Wapres RI tersebut.
JK menyadari, animo masyarakat Indonesia untuk melaksanakan haji masih sangat tinggi. JK menyebutkan, setiap tahun, sekira 200 ribu penduduk Indonesia menjadi pendaftar baru untuk melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Sulsel Gandeng Vingroup Vietnam Kembangkan Energi Hijau dan Kendaraan Listrik
-
Tunjangan Anggota DPRD Sulsel Rp35 Juta per Bulan Disorot, Kemendagri Turun Tangan!
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel