Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 05 November 2021 | 17:54 WIB
Ilustrasi uang rupiah. (pexels.com/Ahsanjaya)

SuaraSulsel.id - Sebanyak 18.638 orang siswa SMA di Sulawesi Tenggara masuk daftar keluarga miskin akan mendapatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan RI.

Bantuan senilai Rp 1 juta per siswa akan dicairkan akhir tahun 2021 melalui rekening masing-masing siswa.

Tak hanya kepada 18.638 siswa, Pemprov Sultra juga melalui dana APBD dan P-APBD memberikan bantuan dana senilai Rp1 juta per orang kepada 380 siswa SMA kategori miskin.

Sehingga total siswa yang akan menerima bantuan dari Kemdikbud maupun Pemprov Sultra pada akhir tahun 2021 berjumlah 19.018 orang.

Baca Juga: Menurun, Pasien Aktif Covid-19 di Kota Kendari Tersisa 51 Orang

Mengutip telisik.id -- jaringan Suara.com, bantuan yang akan diberikan kepada 380 siswa tersebut diinisiasi Pemprov Sultra. Melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Asrun Lio untuk siswa yang masuk kategori miskin namun tidak terakomodir di dalam bantuan Program Indonesia Pintar (PIP.)

"Setiap tahunnya jumlah penerima bantuan Pemprov rata-rata ini hampir mencapai 500 siswa, yang penetapannya dilakukan setelah pemerintah pusat lebih dulu menetapkan jumlah penerima PIP," jelas Asrun Lio.

Sehingga dengan begitu tidak ada siswa ketegori miskin yang dilewatkan untuk mendapatkan bantuan. Bantuan Pemprov Sultra ini diberikan dalam kurun waktu 3 tahun atau sampai siswa menamatkan pendidikannya.

Kepala Bidang (Kabid) SMA Dikbud Sultra La Samahu mengatakan, bantuan dana Pemprov Sultra merupakan implementasi dari Program Sultra Cerdas AMAN (Ali Mazi-Lukman Abunawas) yang tujuannya supaya tidak ada lagi siswa yang putus sekolah hanya karena kekurangan biaya.

"Prinsipnya Pemprov Sultra tidak menginginkan ada siswa yang putus sekolah akibat kekurangan biaya, karena mereka adalah anak-anak bangsa," kata La Samahu.

Baca Juga: Honor Tenaga Kesehatan Belum Dibayar, Posko Satgas Covid-19 Sulawesi Tenggara Disegel

La Samahu menerangkan, bantuan tersebut telah berhasil membuat angka putus sekolah di Sultra menurun.

Meski demikian, La Samahu belum menunjukkan data angka penurunan tingkat putus sekolah.

"Alhamdulillah tahun ini sudah menurunkan karena bantuan ini," pungkasnya.

Load More