SuaraSulsel.id - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menyatakan kasus aktif pasien terinfeksi Covid-19 yang jalani isolasi mandiri dalam masa penyembuhan menurun menjadi 51 orang.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kendari, Algazali mengatakan hari ini hanya terdapat 10 pasien sembuh, sedangkan kasus positif tidak ada penambahan.
"Kasus positif hari ini tidak ada penambahan dan kasus sembuh sebanyak 10 orang, sehingga kasus aktif hingga 7 Oktober tersisa 51 orang," kata Algazali saat merilis perkembangan Covid-19 secara virtual, Kamis (7/10/2021).
Kasus sembuh hari ini tersebar di empat kecamatan di antaranya masing-masing dua orang dari Kecamatan Wua-wua dan Poasia, Kadia satu dan Baruga lima orang.
Dia menyampaikan, dalam beberapa pekan terakhir kondisi perkembangan pandemi Covid-19 di kota itu menunjukkan hal positif, dimana kasus sembuh terus bertambah setiap harinya.
Secara keseluruhan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu sebanyak 7.712 dari jumlah itu 7.570 atau 98,16 persen dinyatakan sembuh, sisanya merupakan kasus aktif menjalani perawatan dan isolasi dalam masa penyembuhan.
"Kasus meninggal tidak ada penambahan tetap tercatat 95 orang," ujar Algazali.
Dia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar terus disiplin terhadap protokol kesehatan, utamanya 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas ketika menjalankan aktivitas produktif sehari-hari.
"Walaupun dalam tiga pekan ini, Alhamdulillah, Kota Kendari tidak ada lagi yang terkonfirmasi untuk setiap harinya, namun tetap disiplin protokol kesehatan," tutur dia.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di PON XX Papua Terus Bertambah Menjadi 34 Orang
Ketua Ikatan Dokter Indonesia/IDI Kota Kendari ini juga mengajak masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang digalakkan pemerintah sebagai upaya meningkatkan imun tubuh sehingga mencegah dari infeksi Covid-19.
"Meski sudah melakukan vaksinasi jangan abai protokol kesehatan. Kita harus selalu disiplin sehingga tidak kembali terjadi lonjakan kasus seperti pada gelombang kedua," kata Algazali. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Anak Muda Rentan Stroke? Dokter Ungkap Faktor Pemicu yang Sering Diabaikan
-
1.345 Rumah Warga Terdampak Banjir di Tolitoli
-
Mandiri Bakti Kesehatan Sasar 600 Penerima Manfaat di Sulawesi dan Maluku
-
Eks Jaksa KPK Dilantik Jadi Kabag Hukum Pemkot Makassar
-
Pembunuh Shinzo Abe Mengaku Bersalah: Dendam Gereja Unifikasi Terungkap!