SuaraSulsel.id - Sinopsis Doctor John, drama yang diangkat dari novel Jepang pada 2010 berjudul Kami no Te oleh Yo Kusakabe. Novel tersebut diterbitkan oleh NHK Publishing pada Mei 2010. Drama Korea ini ditayangkan pada 19 Juli - 7 September 2019 di SBS TV.
Bukan hanya dibuat versi drama Korea, novel ini juga hadir dalam versi serial Jepang berjudul Hand of God.
Berbeda dengan versi drama Korea, serial Jepang ini hanya berjumlah 5 episode. Ia tayang pada 23 Juni – 21 Juli 2019 dan dibintangi oleh Kippei Shiina, Tetta Sugimoto, Sawa Suzuki dan Yukiya Kitamura.
Drama medis ini mengisahkan tentang dokter yang mengkhususkan diri dalam manajemen nyeri. Drama ini dimainkan oleh Ji Sung dan menawarkan cerita drama medis yang berbeda untuk para penonton. Satu hal yang pasti dari drama ini adalah idenya menarik dan dieksekusi dengan baik oleh sutradara serta para pemain.
Cha Yo Han (Ji Sung) adalah ahli anestesi jenius, yang juga merupakan profesor termuda di sekolah kedokterannya.
Dokter yang brilian dipanggil dengan julukan 10 Detik. Ini mengacu pada kemampuannya untuk mengetahui pasiennya dalam 10 detik serta waktu yang diperlukan untuk memasuki ruang pemeriksaan dan berjalan ke tempat duduk mereka.
Sayangnya, kepintaran yang dimiliki tidak dibarengi dengan sikap yang hangat. Yo Han terkenal dengan sifat yang sombong.
Kariernya yang terlihat menjanjikan sebagai seorang dokter, mendadak berubah drastis.
Dia dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap pasiennya. Akibat tuduhan tersebut, Yo Han harus mendekam di dalam penjara.
Seorang jaksa bernama Son Seok Ki (Lee Kyu Hyung) adalah orang paling bertekad menjebloskan Yo Han ke dalam penjara. Di sana dia bertemu dengan seorang residen di bagian yang sama dengannya; anestesiologi.
Baca Juga: 4 Pemeran Drama Korea Moving, Lakukan Pembacaan Naskah
Residen tersebut bernama Kang Shi Young (Lee Se Young). Shi Young memiliki kepribadian yang hangat, selain itu dia juga cerdas. Keluarganya merupakan keluarga dokter.
Shi Young merupakan dokter berbakat yang mewarisi keterampilannya dari ibunya. Ia berkepala dingin dan rasional, sementara dia mewarisi empati, keterampilan mendengarkan, dan sikap hangat di samping tempat tidur dari ayahnya.
Belakangan diketahui upaya Yo Han untuk memeriksakan kesehatannya setiap hari adalah agar dia bisa mengetahui dan menangani secara dini bila ada penyakit di dirinya. Yo Han mengidap suatu kelainan yang membuatnya tidak bisa merasakan sensasi sakit di tubuh.
Kelainan tersebut dikenali dengan nama CIPA (Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis).
Selama berada di penjara, Yo Han tidak menyia-nyiakan pengetahuannya. Tanpa diminta, ia kerap menolong narapidana yang tiba-tiba jatuh sakit.
Tingkahnya yang demikian membuat para dokter penjara terdahulu merasa kecil hati dan tidak dibutuhkan. Apalagi Yo Han selalu tepat menangani pasien-pasiennya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gubernur Sulsel Kenakan Kostum Bung Karno, Pimpin Jalan Sehat dan Kirab Kemerdekaan
-
PSM Makassar Belum Siap Hadapi Bhayangkara FC
-
Jangan Khawatir! Kota Makassar Tidak Naikkan Pajak PBB Tahun Ini
-
UPT RSUD Haji Makassar Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sambut HUT RI ke-80
-
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia, BRI Wujudkan Program Literasi Anak Negeri