SuaraSulsel.id - Puluhan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Kota Makassar melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Kamis 28 Oktober 2021.
Aksi unjuk rasa dilakukan dengan cara menampilkan aksi teaterikal manusia berwarna merah dan putih. Merayakan Hari Sumpah Pemuda yang ke-93.
Pantauan SuaraSulsel.id, mahasiswa lain mengenakan almamater berwarna biru melakukan penutupan satu jalur jalanan sambil membentangkan sejumlah spanduk yang diantaranya berisi kritik terhadap Presiden RI, Joko Widodo. Seperti kalimat 'Jokowi Gagal'.
Kemudian kalimat 'Kartu Merah 7 Tahun Jokowi Revisi Undang-Undang ITE, Stop Pembungkaman Demokrasi dan Tolak Penghapusan BBM Premium'.
Setelah setengah jalur jalanan berhasil ditutup, lokasi itu kemudian dijadikan panggung untuk menyampaikan apirasi.
Dari situ, dua orang mahasiswa kemudian masuk ke tengah-tengah panggung untuk membacakan puisi sambil menampilkan massa yang sudah didandani wajahnya dengan warna merah dan putih.
Muh Reza Agung Anugrah Putra selaku Penggerak Kolosal PBSI Unismuh Makassar mengatakan, momentum Hari Sumpah Pemuda mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan hak dan kewajiban sebagai pemuda. Sebab, saat ini ia menilai jiwa-jiwa pemuda yang diperjuangkan dahulu seakan-akan telah sirna.
"Sampai sekarang kayaknya jiwa pemuda yang diperjuangkan sudah hilang karena adanya gerakan-gerakan pemerintah yang membuat pemuda-pemuda semakin dibungkam," kata Muh Reza setelah membacakan puisi, Kamis (28/10/2021).
Aksi kritik dilakukan dengan membacakan puisi di tengah jalan raya.
Baca Juga: Di Hari Sumpah Pemuda, Ganjar Pranowo Ingat Pocut Meurah Intan, Siapakah Dia?
Menurut Muh Reza, pesan dari dandanan wajah berwarna merah putih tersebut melambangkan bendera merah putih yang saat ini seakan-akan telah dilupakan.
Padahal, pemuda-pemuda tahun 1928 dahulu sangat memperjuangkan bendara merah putih Indonesia. Sebelum akhirnya akhirnya ikrar kemerdekaan dikumandangkan pada tahun 1945.
Lambang dandanan merah putih itu, kata dia, tergabung dalam tiga ikrar Sumpah Pemuda. Pertama adalah kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, kedua kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia dan ketiga kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Karena itu, katanya, dimomentum Sumpah Pemuda ini ia menyampaikan bahwa pemuda-pemuda di zaman tahun 1928 sangat memperjuangkan merah putih. Bahkan, mereka rela bertumpah darah, luka hingga mengorbankan nyawa (kematian).
"Itu yang mereka lakukan. Sampai-sampai kita melupakan hal tersebut. Bahwa kita perjuangkan dengan darah habis-habisan dan saat ini pemuda yang sudah cuek maka dari itu kita bangkitkan lagi kembali jiwa-jiwa semangat pemudanya," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Motivator Dwi Hartono Otak Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Pimpinan Bank
-
Insiden Pipa Minyak di Towuti, PT Vale Buka Posko Pengaduan 24 Jam
-
Pemprov Sulsel Usulkan 1.578 PPPK Paruh Waktu, Mayoritas Guru
-
Wagub Sulsel Ajak Semua Pihak Selamatkan Generasi Emas dari Bahaya Gadget
-
Polisi Deg-degan Lihat Mahasiswa Bawa Parang Panjang, Ternyata...