SuaraSulsel.id - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan, mengakui pergerakan wisatawan domestik sudah mulai terasa. Diharapkan bisa terus meningkat seiring semakin landainya kasus COVID-19 di daerah itu.
Ketua DPD Asita Sulsel Didi L Manaba mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk mendukung kebangkitan sektor pariwisata di Sulsel.
"Sudah mulai ada pergerakan wisatawan domestik. Kita harapkan dari Sulawesi ataupun dari Pulau Jawa bisa terus masuk ke Makassar, termasuk tujuan meeting dan sebagainya," ujarnya.
Ia menjelaskan, meskipun sudah ada pergerakan namun memang masih terdapat kendala-kendala yang dirasakan seperti pemberlakuan atau kewajiban melakukan test PCR.
Menurut dia, jika orang yang berkunjung ke Sulsel memang tujuan utamanya untuk berwisata, maka akan ada sisi tidak nyaman. Karena harus menyiapkan biaya tambahan.
Pihaknya terus berharap kondisi seperti ini terus tercipta dan perlahan-lahan sektor pariwisata bisa kembali bergairah atau minimal terjadi aktivitas.
"Jika orang yang datang memang tujuannya wisata tentu masih berfikir. Kecuali ada memang urusan lain atau mengikuti kegiatan meeting, maka tentu bergerak (tidak masalah)," jelasnya.
Wisata Kesehatan
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan mengembangkan wisata kesehatan termasuk wisata kebugaran (wellnes tourism) untuk pelayanan maksimal kepada pelancong.
Baca Juga: 352 Tahun Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Fokus Bangun Infrastruktur dan Selamatkan Aset
Ketua DPD Asita Sulsel Didi Leonardo Manaba di Makassar, Rabu, mengatakan banyak tren wisata baru yang ikut berkembang di Makassar selama pandemi COVID-19.
"Kita 'treatment' jiwa dan raga para wisatawan. Banyak hal yang bisa dilakukan termasuk meminta tamu ikut yoga hingga berendam di air laut sama halnya yang dilakukan masyarakat lokal," katanya.
Selain itu, bisa juga mengembangkan tempat-tempat seperti penyediaan terapi herbal untuk menjaga kesehatan para wisatawan.
"Jadi banyak yang bisa kita dilakukan. Termasuk mencoba menyediakan terapi atau minuman herbal dan sebagainya," jelasnya.
Asita Sulsel juga menjaga agar wisatawan tidak merasa lelah atau letih selama perjalanan. Untuk itu, pihaknya menyiapkan atau menyusun jadwal khusus.
"Jadi wisatawan sekarang tidak bisa capek, seperti satu harian jalan dan tanpa istirahat. Jadi kita atur jadwal agar tidak terlalu lama di satu destinasi," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh