Secara subyektif, kata mantan Ketua KPID Sulawesi Selatan itu, dia biasa membaca media-media online yang juga bagian dari grup media mainstrem. Selain itu, media yang punya ciri dan karakter kuat, media yang memberi perspektif dan wawasan, serta media yang bisa jadi referensi dan kaya data. Juga media yang ramah anak, tidak bias gender, yang mengusung nilai-nilai humanisme, dan edukatif.
"Saya suka berita dari media-media yang melakukan literasi kebangsaan, dan media yang tidak menggoreng isu hanya sekadar untuk mendapatkan clickbait demi meraih keuntungan finansial," paparnya.
Kegiatan ini diadakan secara hybrid, yakni secara tatap muka dan daring. Selain Rusdin Tompo, panitia juga menghadirkan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo. Ada juga pembicara dari Mabes Polri, PT PLN Indonesia, AMSI, dan korporasi yang merupakan bagian dari stakehokder media online.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel