SuaraSulsel.id - Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An-KIC, KAKV dilantik oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Senin (11/10/2021) di Auditorium Prof. Dr. G. Siwabessy, Gedung Prof. Dr. Sujudi, Kantor Kementerian Kesehatan, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar.
Dalam acara hari ini, sebanyak 10 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik, terdiri atas: 3 (tiga) Direktur Utama RSUP, 6 (enam) Direktur RSUP, dan 1 (satu) Kepala Biro dalam lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Syafri Kamsul Arif sendiri adalah guru besar pada Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Unhas. Setelah melalui proses seleksi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Syafri Kamsul yang saat ini adalah Direktur Utama RSPTN Unhas, dipilih dan hari ini dilantik.
Acara pelantikan juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan pejabat eselon I dalam lingkup Kementerian Kesehatan.
Dalam acara pelantikan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan harapan dan target Kemenkes kepada para pejabat baru. Khusus untuk direktur Rumah Sakit vertikal, Menteri Budi Gunadi menyampaikan pesan bahwa RS vertikal adalah salah satu komponen reformasi kedua di Kemenkes, yaitu transformasi layanan sekunder.
“Kita ditargetkan RS vertikal sebagai RS pemerintah harus menjadi rujukan di Asia Tenggara. Untuk menjadi rujukan di ASEAN, maka RS vertikal harus melakukan berbagai hal untuk mencapai target dengan ukuran yang bisa dilihat secara sederhana,” kata Budi Gunadi.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh RS vertikal sebagaimana pesan Menteri Kesehatan adalah:
Pertama, meningkatkan layanan medis dan non-medis sehingga orang Indonesia memilih RS vertikal sebagai tempat berobat dibanding memilih RS luar negeri. Hal ini artinya kualitas RS vertikal harus lebih baik. Ketersediaan tenaga kesehatan, antrean yang panjang, kualitas perawatan, kualitas layanan non medis adalah beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan.
Kedua, semua RS vertikal harus jadi rujukan karena ekstraordinari. RS vertikal bukan hanya melakukan aktivitas administrasi, namun juga melakukan riset dan kerja sama berkelas internasional dengan dokter atau peneliti luar negeri.
Hal ini akan mengangkat nama RS vertikal tersebut, dimana artikel yang dihasilkan oleh dokter-dokter RS vertikal penting untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan layanan medis dari RS vertikal kita.
Ketiga, RS vertikal harus menjadi mercusuar dan pengampu bagi rumah sakit daerah maupun swasta yang ada di sekitarnya khususnya dalam satu provinsi dan provinsi di sekitarnya.
Pelantikan yang berlangsung dengan proses protokol kesehatan ketat tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat secara terbatas oleh Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan dan pimpinan tinggi madya kepada pejabat yang baru dilantik dan dilanjutkan foto bersama
Tag
Berita Terkait
-
Uston Nawawi Waspadai Tren Positif PSM Makassar, Persebaya Fokus Akhiri Paceklik Kemenangan
-
Tanpa Ribet Sekali Klik! Berikut Link Streaming Persis Solo vs PSM Makassar Malam Ini
-
Sesaat Lagi Kick Off! PSM Makassar Siap Bikin Malu Persis Solo di Manahan
-
Di Balik Penyesalan Menkes, Ada PR Besar Layanan Kesehatan Papua
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging