SuaraSulsel.id - Warga Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua yang berhasil selamat dari aksi penyerangan dan penganiayaan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua menceritakan peristiwa mengerikan saat itu.
Mama Yosepa Taplo, wanita berusia 50 tahun. Menjadi saksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata Ngalum Kupel Pimpinan Lamek Taplo, 13 September 2021.
Dia tidak menyangka kelompok bersenjata memiliki kelakuan yang kejam. Suasana Kiwirok yang selama ini damai berubah menjadi mencekam. Rumah warga, fasilitas kesehatan, hingga sekolah dibakar habis.
Kampung halaman Mama Yosepa berubah akibat ulah kelompok tersebut.
Baca Juga: Beredar Foto Nakes Gerald Sokoy Bersama KKB, Ini Kata Polisi dan TNI
“Saya ini orang asli sana, sa lihat kelakuan OPM (KKB) itu kejam, bakar rumah-rumah dan pukuli orang-orang,” kata Mama Yosepa dengan nada terbata-bata.
Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, Mama Yosepa bercerita awal mula aksi kelompok bersenjata di Kiwirok.
Seperti biasa, ia menemani Rospiani Purba, Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang telah lama bertugas di Distrik Kiwirok saat bekerja di rumah.
“Saya biasa menemani Ibu Guru Rospiani kerja di rumahnya, karena Ibu Rospiani memiliki kios di rumahnya Kompleks SMP Kiwirok dan juga kerja membantu TNI membersihkan Pos Satgas Pampas Kiwirok,” tutur Mama Yosepa.
Tak lama kemudian, Mama Yosepa, Ibu Guru Rospiani dan keponakan Ibu Guru Rospiani yang berada di dalam rumah dikejutkan dengan sekolah di depan rumah dibakar. Mama Yosepa sempat panik melihat api yang melahap sekolah.
Baca Juga: Dikabarkan Dibawa Gerombolan Teroris KKB Papua, Nasib Nakes Gerald Sokoy Belum Jelas
Belum lagi menyaksikan KKB melakukan penganiayaan terhadap warga. Hingga akhirnya Mama Yosepa memutuskan lari menyelamatkan diri bersama Ibu Guru dan keponakannya menuju Pos Pamtas TNI.
Berita Terkait
-
Satgas Damai Cartenz Periksa 3 Personel TNI Terkait Dugaan Penjualan Senjata Api ke TNPB-OPM
-
Puan Desak Pemerintah Lindungi Guru dan Nakes di Papua Pasca-Serangan KKB Maut
-
Soroti Militerisme di Papua usai Guru Dibunuh OPM, Begini Kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti
-
Bupati Yahukimo Bantah Guru dan Nakes di Distrik Anggruk Intelijen TNI/Polri: Mereka Direkrut 2021
-
Bunuh Guru, Legislator PDIP Kecam Tindakan Biadab OPM: Negara Harus Segera Tumpaskan Mereka!
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
Terkini
-
6 Warga Pengeroyok Polisi di Muna Barat Jadi Tersangka
-
Bawaslu Coret Calon Wakil Wali Kota Palopo di Pilkada! Kasus Napi Tersembunyi Terbongkar?
-
Polisi Tangkap Pengeroyok Panitia Salat Idulfitri di Selayar
-
BRI Waspadai Kejahatan Siber Selama Lebaran 2025 dengan Melindungi Data Pribadi Nasabah
-
Polisi Tangkap Petta Bau, Pimpinan Aliran Tarekat Ana Loloa di Maros